

inNalar.com – Perbincangan mengenai dugaan ajaran sesat Ponpes Al Zaytun masih mengundang perhatian publik, tak terkecuali dari pihak alumni pesantren tersebut.
Setelah beredar unggahan foto viral yang memperlihatkan wanita sejajar dengan barisan jamaah laki-laki saat pelaksanaan sholat ‘Idul Fitri 1444 H di akun di media sosial instagram, akhirnya alumni Ponpes Al Zaytun pun angkat suara mengenai hal ini.
Dilansir dari Instagram @alumnizaytun, terlihat alumni Ponpes Al Zaytun mengunggah postingan berjudul “SUARA DARI ALUMNI” yang mendorong pimpinan pesantren, yakni Panji Gumilang, untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait foto viral yang beredar di media sosial.
Pada slide pertama unggahan foto di akun instagramnya, alumni Ponpes Al Zaytun menyampaikan empat poin yang menunjukkan respon mereka terhadap unggahan foto pelaksanaan sholat ‘Id pada akun @kepanitiaanalzaytun yang dipandang sebagai dugaan ajaran sesat Ponpes Al Zaytun.
Alumni Ponpes Al Zaytun mengungkapkan dalam suara aspirasi mereka melalui unggahan foto di akun instagramnya.
Adapun alumni pesantren tersebut menyuarakan bahwa foto-foto yang memperlihatkan sholat Idul Fitri 1444 H yang memperlihatkan wanita sejajar dengan jamaah laki-laki dalam barisan sholat tersebut, tidak mewakili cara sholat berjamaah yang diajarkan pesantren Al Zaytun kepada mereka selama mereka menempuh pendidikan di sana.
Baca Juga: Soal NII KW-9, Pasukan Radikal Yang Diduga Direkrut Langsung oleh Panji Gumilang
Lebih lanjut, para alumni santri ponpes Al Zaytun dalam unggahan foto instagramnya, bahwa tata cara sholat berjamaah yang diajarkan oleh pihak pesantren saat menempuh pendidikan di sana masih normal sebagaimana penerapan praktik sholat pada umumnya.
Menurut keterangan dalam unggahan suara alumni tersebut, mereka menjelaskan bahwa kurikulum yang diajarkan oleh pihak pesantren Al Zaytun pun sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kemenag dan Kemendikbud.
Sebagai respon dari adanya unggahan foto instagram pada akun @kepanitiaanalzaytun, alumni Ponpes Al Zaytun menyuarakan aspirasi mereka.
Dalam hal ini, alumni ponpes Al Zaytun menyatakan bahwa mereka mendorong pihak pimpinan pesantren, yakni Panji Gumilang, untuk memberikan klarifikasi atas unggahan foto yang beredar tersebut.
Pasalnya, unggahan foto tersebut telah menyebabkan terjadinya pro dan kontra di kalangan alumni santri ponpes Al Zaytun sendiri.
Selain menyuarakan aspirasi mereka sebagai alumni santri ponpes Al Zaytun, sebagai penegasan dari suara yang telah mereka sampaikan pada postingan foto di slide pertama, pihaknya pun mengunggah dua foto selanjutnya untuk menegaskan bahwa apa yang mereka dapatkan selama di pesantren bukanlah ajaran sesat.
Dua slide foto selanjutnya memperlihatkan dokumentasi foto kegiatan sholat berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Al Hayat, Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dokumentasi tersebut diambil pada saat pihak alumni masih menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun. Terlihat dalam foto yang diunggahnya bahwa tidak ada unsur ajaran sesat sebagaimana yang ditudingkan.
Dalam dua slide foto terakhir diperlihatkan bahwa tidak ada campur baur antara jamaah laki-laki dan wanita dalam satu barisan sholat. Selain itu, pelaksanaan sholat tersebut dilakukan dengan barisan yang merapat.
Dengan demikian, pihak alumni ponpes Al Zaytun mendorong pihak pimpinan pesantren, Panji Gumilang, untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai foto yang beredar viral di media sosial.***