Alat Tukarnya Pakai Bambu, Suasana Pasar Papringan di Temanggung Jawa Tengah Ajak Pengunjung ke Masa Lampau!

inNalar.com – Jajanan tradisional perlahan-lahan digantikan dengan jajan modern, namun tidak di Pasar Papringan, Temanggung.

Pasar ini menyediakan semua jenis jajanan tradisional dan disajikan dengan tradisional, pakai daun pisang, atau wadah dari tanah liat.

Tempat ini berlokasi di dusun Ngadiprono, desa Ngadimulyo, kecamatan Kedu, kabupaten Temanggung, provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Infrastruktur Tak Mendukung, Sebuah Kampung Kecil di Jawa Tengah Ini Ditinggalkan Penduduknya

Pasar ini diminati warga sekitar atau pelancong dari berbagai daerah, karena suasana yang klasik seperti jaman dulu.

Dilansir inNalar.com dari video TikTok yang diunggah oleh akun Bang Gil, sesuai dengan namanya, pasar ini terletak di bawah rimbunan pohon bambu.

Serba Bambu

Papringan adalah kosakata bahasa Jawa yang berarti banyak bambu. Seperti namanya, bambu adalah tema pasar ini.

Baca Juga: Ada di Semarang Jawa Tengah, Stasiun Seluas 125 Meter Persegi Ini Jadi yang Tertua di Indonesia, Coba Tebak!

Berada di bawah rimbunan bambu, pedagang di Pasar Papringan juga menyajikan barang dagangan di atas papan bambu.

Uniknya, alat tukar di pasar ini juga menggunakan kepingan berukir yang berasal dari bambu.

Sebelum memasuki Pasar Papringan, pengunjung akan diarahkan ke tempat khusus untuk menukar uang dengan kepingan bambu.

Baca Juga: Saingi Semarang! Kabupaten di Jawa Tengah Ini Juga Punya Kota Lama, Bakal Ditata Ulang dengan Anggaran Rp15 M

Setelah pengunjung mendapat kepingan bambu, mereka akan memasuki Pasar Papringan dengan sambutan musik gamelan.

Serba Tradisional

Semua jajanan yang disuguhkan di pasar ini masih bernuansa tradisional, seperti klepon, lapis, dan lainnya.

Minuman yang disuguhkan di Pasar Papringan juga tradisional, ada es dawet, es pring, jamu, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, makanan berat juga ada, seperti kupat tahu, pecel, jenang, dan makanan tradisional khas lainnya.

Wadah yang digunakan ramah lingkungan. Keranjang belanja dibuat dari anyaman bambu, piring dan mangkoknya terbuat dari batok kelapa dan tanah liat.

Ada Hiburan Tradisional

Bukan sekedar pasar, pengunjung bisa menikmati hiburan tradisional di Pasar Papringan.

Ada jungkat-jungkit, egrang, dan hiburan lainnya yang mengajak pengunjung kembali ke masa lampau.

Agar anak kecil tak bosan, pengunjung bisa mengajak anaknya memberi makan kelinci dan marmut yang ada di Pasar Papringan.

Pasar ini sangat luas. Meskipun berdampingan dengan kuburan, pasar ini tak pernah sepi pengunjung lokal, bahkan turis mancanegara.

Baca Juga: Cocok Dijadikan Tempat Tinggal! Inilah 3 Daerah Paling Aman di Jawa Tengah, Minat Pindah Rumah?

Kerajinan Bambu dan Hasil Tani Masyarakat

Lapak kerajinan bambu, merupakan destinasi wajib yang harus dikunjungi di Pasar Papringan.

Kerajinan ini dibuat oleh masyarakat sekitar. Ada kipas dari anyaman bambu, kemasan dari anyaman bambu, dan lainnya.

Pagelaran ini juga memamerkan hasil tani masyarakat sekitar. Sayuran dan buah-buahan segar bisa dibeli pengunjung di pasar ini.

Ada Homestay Tambu Jatra

Pelancong dari luar kota tak perlu khawatir, di pasar ini sudah ada homestay Tambu Jatra.

Meski nuansa tradisional, bukan berarti pengunjung tidur di bawah rimbunan bambu ya.

Homestay di Pasar Papringan, merupakan rumah inap dengan konsep live-in atau tinggal bersama pemilik rumah.

Tenang, sudah ada ruangan khusus bagi pengunjung, namun nuansa tradisionalnya masih ada.

Sayangnya, ini hanya buka setiap Minggu Wage dan Minggu Pon saja, pukul 6 pagi sampai jam 12 siang. ***

 

Rekomendasi