Alasan Negara Mayoritas Muslim Ini Diam-Diam ‘Dukung’ Israel Serang Iran


inNalar.com
– Sejumlah negara mayoritas muslim belakangan mengecam keras serangan Israel ke Iran. Hal ini seolah menunjukkan solidaritas negara muslim yang kuat.

Kecaman paling lantang disuarakan oleh Uni Emirat Arab (UEA), Turki dan Arab Saudi. Namun, menurut laporan analisis The Spectator, di balik dukungan terhadap Iran ini terselubung niat tersembunyi.

Tersimpan dukungan diam-diam dari beberapa negara mayoritas Muslim kepada Israel, terutama dalam menghadapi ancaman Iran.

Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal ‘Batu dari Neraka’ Irone Dome Canggih Israel Jebol Buat Netanyahu Gigit JariBaca Juga: Iran Luncurkan Rudal ‘Batu dari Neraka’ Irone Dome Canggih Israel Jebol Buat Netanyahu Gigit Jari

Sebagai informasi, ketegangan antara negara-negara yang terletak di kawasan Teluk Persia atau Teluk Arab di Timur Tengah, bukanlah hal baru.

Sejak revolusi 1979, Iran yang mayoritas Islam Syiah dipandang sebagai ancaman militer dan ideologis bagi negara-negara Teluk.

Arab Saudi bahkan pernah menyebut Iran sebagai sumber Utama dari semua konflik di Timur Tengah.

Baca Juga: Here We Go! Putin Turun Gunung Pasca AS dan Israel Kompak Target Nyawa Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran

“Saudi Arabia has described ‘evil’ Iran as the ‘head of the snake’” tulis laporan The Spectator, seperti dikutip inNalar.com.

Banyak negara Timur Tengah menuduh Iran mendukung pemberontakan Syiah, seperti di Bahrain, Yaman, Irak dan Suriah.

Iran juga dituding menggunakan milisi bersenjata dalam memperluas pengaruhnya, mulai dari Hizbullah di Lebanon hingga Houthi di Yaman.

Baca Juga: Boom! Iran Tembakkan Rudal Batu Neraka, Jantung Strategi Israel Luluh Lantah Kurang dari 24 Jam

Ketika Israel menggempur fasilitas nuklir Iran pada Jumat, 20 Juni 2025 dini hari, mereka berdalih aksinya semata-mata melindungi keamanan nasional.

Menurut The Spectator, Israel secara tidak langsung mewakili kekhawatiran negara-negara Sunni yang khawatir Iran membangun senjata nuklir.

Dalam laporan The Mirror, juga menyebut bahwa Yordania telah mencegat sejumlah rudal Iran sebagai bagian dari koalisi militer bersama Arab Saudi dan UEA dalam melindungi stabilitas Timur Tengah.

Di sisi lain, Turki juga dilaporkan sudah tahu sejak awal bahwa Israel akan menyerang pangkalan nuklir Iran, tetapi tidak ada Tindakan yang diambil oleh Erdogan.

Negara-negara teluk kini fokus pada kemajuan wilayahnya. Mereka berusaha mengurangi ketergantungan pada minyak dan menarik investor asing sebanyak-banyaknya.

Oleh sebab itu, stabilitas Kawasan menjadi prioritas. Menjaga hubungan dengan Israel, sekaligus meredam kekuatan Iran adalah skenario utamanya.

Iran sendiri masih berpegang pada citra “garda Islam terdepan” dalam melawan zionis, namun di dalam negeri sendiri, tekanan terhadap ulama kian meningkat.

Aksi protes dari pelbagai elemen rakyat juga terus bertambah, dan posisi Iran di Timur Tengah semakin lemah setelah jatuhnya proksi mereka di Suriah dan Lebanon.

Banyak pihak menganalisa, bahwa jika pemerintahan Iran jatuh, hal itu akan disambut secara diam-diam oleh negara-negara teluk.

Meskipun secara public, negara-negara Teluk mengecam Tindakan Israel. Seperti disebutkan dalam laporan The Spectator, “Jika rezim Iran tumbang, yang akan merayakannya bukan hanya rakyat Iran, tapi juga banyak Muslim di Timur Tengah yang menderita akibat kebijakan Teheran selama ini.”