

inNalar.com – Al Quran surah Al Buruj Ayat 12 sampai 11, pada awal ayatnya langsung menyatakan kerasnya adzab Allah SWT.
Sebab pada ayat sebelumnya sudah dikisahkan kerasnya siksaan Ashabul Ukhdud kepada orang beriman, maka ini sebaliknya.
Bisa diketahui juga dari terjemahan Bahasa Indonesia yang ada, ayat selanjutnya juga masih pernyataan Allah SWT.
Baca Juga: Tanggapi Kebijakan Pemerintah Naikkan Harga BBM dan Tarif Tol, Kader Demokrat: ‘Dahsyat’
Tidak jauh dari kebesaran Allah SWT, bahkan ayat ke 13 surah Al Buruj mengingatkan bahwa Dialah SWT yang sudah menciptakan.
Kemudian setelah dimulai pencipataannya, maka dihidupkan kembali setelah kematiannya di dunia dan itu sangat mudah bagiNya.
Dilansir inNalar.com dari Quran Kemenag Senin, 14 Februari 2022 surah Al Buruj Ayat 12 Sampai 21 ini lengkap dengan terjemahan Bahasa Indonesia.
اِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ ۗ – ١٢
12. Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras.
Baca Juga: Hukum Meninggalkan Puasa Ramadhan, Buya Yahya: Dosa yang Sangat Besar
اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ – ١٣
13. Sungguh, Dialah yang memulai pen-ciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali).
وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُۙ – ١٤
14. Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُۙ – ١٥
15. yang memiliki ‘Arsy, lagi Mahamulia,
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ – ١٦
16. Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.
Baca Juga: Kisah Turunnya Surah Al-Kausar Ayat 1 Sampai 3, Sungai yang Dilihat Nabi Saat Isra Miraj
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِۙ – ١٧
17. Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang),
فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَۗ – ١٨
18. (yaitu) Fir‘aun dan Samud?
بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ تَكْذِيْبٍۙ – ١٩
19. Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,
وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ – ٢٠
20. padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos).
Baca Juga: Al Quran Surah Al Buruj Ayat 1 Sampai 11 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ – ٢١
21. Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al Quran yang mulia,
فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ ࣖ – ٢٢
22. yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).***