Akademisi UGM Ungkap Pemilik 3 Weton Ini Tak Layak Jadi Pemimpin: Karakternya Lakune Setan!

inNalar.com – Dr. Iva Ariani, seorang akademisi dan pakar filsafat Jawa dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa ada beberapa weton yang dianggap tidak pantas untuk memimpin.

Hal itu diungkapkan melalui UGM Podcast yang bertajuk bertajuk ‘Antara Zodiac, Weton, dan Sains’ beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, weton memang menjadi konsep yang tak terpisahkan dalam kebudayaan dan tradisi masyarakat Jawa.

Baca Juga: PNS Dapat Rezeki Nomplok, Sri Mulyani Berikan 3 Tunjangan Baru dan Kenaikan Gaji 8 Persen, Golongan Ini Gapoknya Rp 6 Juta

Weton sebenarnya memiliki dasar yang didasarkan pada konsep Ilmu Titen, meskipun sering dikaitkan dengan ramalan.

Ilmu Titen atau ‘ilmu penanda’ adalah pengetahuan yang berasal dari pengalaman masyarakat dalam menginterpretasikan tanda-tanda alam, situasi, atau peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.

Contohnya, jika melihat binatang ketika turun dari gunung, itu menunjukkan bahwa akan ada letusan atau gempa bumi dalam waktu dekat. Atau jika suhu udara panas, itu menandakan bahwa hujan akan segera turun.

Baca Juga: Menggiurkan! Intip Besaran Kenaikan Gaji PNS KPK Lulusan D 3, Golongan Ini Bakal Kantongi Rp49,5 Juta Setahun?

“Itu kan sebenarnya ilmu titen,” ungkap Dr. Iva Ariani dikutip inNalar.com pada Senin, 13 November 2023.

“Ilmu kalau dalam filsafat disebut epistemologi Jawa. Ini sebenarnya adalah pengetahuan, pengetahuan tradisional masyarakat,” jelas Iva Ariani.

Menurut Iva, perhitungan weton didasarkan secara empiris atau akumulasi dari pengalaman yang telah dialami masyarakat Jawa.

Baca Juga: Pantesan KPK Jadi Favorit Pelamar, Kenaikan Gaji PNS Lulusan SD dan SMP Bisa Kantongi Minimal Rp20 Juta Setahun?

Pengalaman masyarakat dalam membaca tanda-tanda tersebut akhirnya terus terkumpul dan akhirnya melahirkan nilai dan konsep, salah satunya konsep perhitungan weton.

Ilmu titen atau niteni di dalam weton biasa digunakan untuk menghitung banyak hal.

Perhitungan itu didasarkan pada pengalaman yang telah dialami oleh orang Jawa, baik yang pernah dialami secara empiris maupun akumulasi pengetahuan.

3 Weton yang Tak Layak Jadi Pemimpin

Perhitungan weton didasarkan 2 hal, yakni pada hari dan pasarannya. Masing-masing hari dan pasaran memiliki hitungan angka.

Misalnya hari Minggu dalam hitungan Jawa memiliki angka atau neptu  5. Lalu Kliwon mempunyai angka 8. Maka jika dijumlah, Minggu Kliwon memiliki neptu 13. 

Iva menyebut, salah satu perhitungan weton ada karakter yang dianggap tidak layak untuk menjadi pemimpin.

Sebab, weton tersebut dianggap memiliki karakter ‘Lakune Setan’. Salah satu watak ‘Lakune Setan’ adalah mudah terpengaruh orang atau hal lain dalam hidupnya.

“Misalnya, orang yang hari lahirnya dijumlahkan jumlahnya 11 itu dipercaya sebagai ‘Lakune Setan’, artinya orang yang selalu ‘ela-elo’ atau ikut-ikutan. Dan orang seperti ini, dalam perhitungan Jawa, tidak layak jadi pemimpin,” kata Iva.

Beberapa weton yang memiliki angka 11 di antaranya adalah Senin Pon, Selasa Kliwon, dan Rabu Wage.

Menurut Iva, karakter pemilik weton dapat dilihat dengan menggunakan Ilmu Titen.

Untuk tuk mengetahui jumlah weton seseorang, kita dapat merujuk pada angka yang terkait dengan hari dan pasaran dalam kosmologi Jawa berikut ini:

Senin bernilai 4

Selasa bernilai 3

Rabu bernilai 7

Kamis bernilai 8

Jumat bernilai 6

Sabtu bernilai 9

Minggu bernilai 5

Pon bernilai 7

Wage bernilai 4

Kliwon bernilai 8

Legi bernilai 5

Pahing bernilai 9

Meski ada angka tertentu yang hasil penjumlahan neptunya kurang bagus, hal itu tidak berlaku secara mutlak.

Terlebih, Iva menyebutkan bahwa seseorang bisa mengatasi kekurangan-kekurangan dalam weton dengan melakukan ‘laku’.

Misalnya dengan puasa atau laku manembah alias menjalankan pantangan terhadap sesuatu. ***

 

Rekomendasi