
inNalar.com – Sekolah Islam internasional berbasis pesantren di Jawa Timur ini cukup berbeda dari kebanyakan lembaga pendidikan.
Alih-alih membangun sekolah internasional di wilayah perkotaan besar seperti Surabaya dan Malang, pesantren ini justru berada di pelosok Jawa Timur.
Padahal dari segi kualitas kurikulumnya terafiliasi dengan sekolah Islam internasional di Singapura. Ada fakta menarik lainnya.
Sekolah ini ternyata digagas oleh seorang tokoh politik eks menteri BUMN lho. Bisa tebak siapa kah itu?
Sebelum mengungkap siapa pendirinya, yuk kita berkenalan dulu dengan sekolahan yang satu ini.
Inilah Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien. Sekolah Islam internasional ini dapat kita temukan di daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Sebagai informasi, pesantren berstandar internasional ini tidak hanya dibangun di Kabupaten Kediri, sebelumnya sudah terbangun lebih dulu di Magetan, Jawa Timur.
Bukan sembarang pondokan asrama elit, sekolahan ini dibangun usai pendirinya menjalin kerja sama afiliasi dengan Madrasah Al Irsyad Al Islamiah di Singapura.
Dari hasil kerja sama tersebut, sang pendiri berhasil memperoleh dana dari Temasek Foundation Singapura sebesar Rp3 miliar.
Baca Juga: Siswa Belajar dari Buku vs Komputer, Mana yang Lebih Baik Menurut Penelitian?
Metode pembelajaran sekolahnya memadukan antara kurikulum nasional dan internasional yang merujuk pada Cambridge international Examination, serta kurikulum agama berbasis metode UMMI.
Lantas siapa sosok pendiri di balik sekolahan di pelosok Jawa Timur, Kediri dan Magetan, ini?
Terungkap sang Pemrakarsa dari pesantren internasional ini. Melansir dari laman resmi sekolahnya, pendiri sekolahan ini adalah eks Menteri BUMN sekaligus seorang pengusaha, Dahlan Iskan.
Sebagaimana impiannya, yaitu ingin membangun pesantren berkualitas yang menjangkau seluruh kalangan, ia berhasil membangun sekolah internasional berbasis Islam dengan biaya yang tetap terjangkau.
Bagi Anda yang berminat menyekolahkan putra-putrinya, akan ada banyak program menarik yang bisa diikuti sang buah hati.
Selain pembelajaran formal, pihak pesantren menyediakan program kewirausahaan, aktivitas kokurikuler seperti skill design grafis, video editing, robotik, dan lain-lain.***