

inNalar.com – Pemerintah Kabupaten Jember semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur publik yang ramah lingkungan dengan memasang 850 unit lampu jalan tenaga surya (PJU-TS).
Namun, ternyata ada alasan utama lain dari megaproyek ini selain menjadikan kabupaten di Jawa Timur sebagai kota ramah lingkungan. Yaitu, demi menghemat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jember.
Pemasangan PJU-TS atau lampu jalan tenaga surya di Jember, Jawa Timur menjadi langkah strategis dalam menekan pengeluaran daerah.
Baca Juga: Pesan Minuman Sesuai Hasil Tes Kepribadian MBTI? Cus ke Kafe Super Unik di Jakarta Selatan Ini
Hal ini dilakukan karena seiring dengan diterapkannya tarif penyesuaian (tariff adjustment) pada kuartal III tahun 2022, yang berlaku untuk rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas serta sektor pemerintah, termasuk tarif penerangan jalan umum (P3).
Dengan menggunakan energi surya, beban biaya untuk penerangan jalan pun berkurang signifikan.
Pemasangan lampu jalan tenaga surya tidak hanya dilakukan di Jember. Secara nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) telah membangun 20.546 unit PJU-TS pada tahun 2022.
Baca Juga: Operasional Sejak 1914, Bendungan Termegah Grobogan Jadi Proyek Warisan Belanda Tertua di Indonesia
Yang mana jumlah unit PJU-TS tersebut setara menerangi jalan sepanjang 1.027 km di seluruh daerah di Indonesia.
Sejak program ini diluncurkan pada tahun 2015 hingga 2022, total ada 111.233 unit PJU-TS yang terpasang, setara menerangi jalan sepanjang 5.562 km.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Hendra Iswahyudi, menyebut bahwa program pemasangan lampu jalan tenaga surya ini adalah bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Baca Juga: Duplikasi Jembatan Rp80 Miliar Bikin Arus Lalu Lintas Jalan Sumatera Utara-Aceh Lancar Jaya!
“Potensi energi terbarukan di Indonesia sendiri sangat melimpah, salah satunya tenaga surya,” ujar Hendra dikutip dari laman resmi ebtke.esdm.go.id.
Ia menegaskan bahwa melalui program pemasangan lampu surya, pemanfaatannya dapat mendukung ketahanan energi dan pencapaian target NZE yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Program PJU-TS ini diharapkan mampu mendukung ketahanan energi dan mempercepat pencapaian target NZE yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Proyek PJU-TS di Jember ini merupakan hasil kerja sama Kementerian ESDM, Komisi VII DPR-RI, dan pemerintah daerah setempat.
Infrastruktur lampu jalan berbasis energi baru terbarukan (EBT) ini tidak hanya mendukung pencapaian target kota ramah lingkungan di wilayah Jawa Timur, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Sebagai informasi, Jember bukanlah daerah pertama di Jawa Timur yang merasakan manfaat lampu jalan tenaga surya.
Baca Juga: Alasan Introvert Jago Public Speaking, Hanya si Penyendiri yang Punya Keahlian Memesona Ini
Sebelumnya, Kabupaten Gresik dan Lamongan sudah lebih dulu menggunakan PJU-TS yang dipasang pada tahun anggaran 2021. Di Gresik, sebanyak 355 unit, sedangkan di Lamongan terpasang 425 unit.
Dengan adanya pemasangan lampu jalan tenaga surya, masyarakat di Jember kini dapat menikmati fasilitas penerangan jalan yang hemat energi sekaligus ramah lingkungan.
Tak hanya itu, proyek ini juga membawa penghematan bagi pemerintah daerah, yang sebelumnya mengeluarkan anggaran besar untuk penerangan jalan umum dari sumber listrik konvensional.
Masyarakat Jember menyambut baik pemasangan PJU-TS ini. Selain meningkatkan kenyamanan di malam hari, warga juga merasa lebih aman saat beraktivitas di jalan.
Program ini membuktikan bahwa penerapan teknologi hijau dapat memberikan dampak positif langsung bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Melalui proyek seperti ini, Jember semakin menegaskan langkahnya menuju kota yang lebih modern dan ramah lingkungan.***