

inNalar.com – dr Zaidul Akbar, seorang praktisi kesehatan holistik, menjelaskan bahaya di balik kebiasaan makan sambil minum yang mungkin sering diremehkan.
Air putih dikenal sebagai minuman terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh karena bebas kalori, gula, dan bahan tambahan lainnya.
Berbeda dengan minuman manis atau beralkohol, air putih tidak hanya menyegarkan tetapi juga membantu mengatur metabolisme, mendukung fungsi organ, dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Baca Juga: dr Zaidul Akbar Ungkap 6 Hal Penyebab Asam Urat Kambuh, Nomor 3 Sering Diremehkan
Bagi orang dewasa sebaiknya minum setidaknya 8 gelas (sekitar 2 liter) air setiap hari,
wanita hamil dianjurkan untuk minum hingga 2,5 liter per hari, wanita menyusui disarankan untuk meningkatkan asupan hingga 3 liter per hari, karena cairan tambahan diperlukan untuk produksi ASI.
Bahaya Makan Sambil Minum Menurut dr Zaidul Akbar
Walaupun air putih sangat penting, dr Zaidul Akbar menekankan bahwa ada waktu tertentu di mana minum air bisa merugikan kesehatan, terutama saat makan.
Kebiasaan minum di tengah-tengah makan ternyata bisa mengganggu proses pencernaan dan menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
1. Mengganggu Proses Pencernaan
Saat makan, tubuh secara alami mengeluarkan berbagai enzim seperti lipase, amilase, dan protease di mulut untuk membantu memecah makanan. Ketika Anda minum air di tengah-tengah makan, air tersebut dapat mencairkan enzim-enzim pencernaan yang sedang bekerja.
Hal ini membuat pencernaan menjadi kurang efisien, sehingga nutrisi dari makanan tidak terserap secara optimal.
2. Membingungkan Sistem Pencernaan
Menurut dr Zaidul Akbar, minum air saat makan dapat membingungkan tubuh. Ketika tubuh sedang fokus pada proses mengunyah dan mencerna makanan, masuknya air secara tiba-tiba dapat mengganggu ritme alami pencernaan.
Hal tersebut bisa menyebabkan perut kembung, gas, bahkan gangguan pencernaan lainnya.
3. Risiko Mengalami Sumbatan (Keselek)
Salah satu alasan lain untuk tidak minum saat makan adalah risiko tersedak atau “keselek.” dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa banyak orang mengunyah terlalu cepat sehingga merasa perlu minum untuk membantu menelan makanan.
Padahal, mengunyah dengan perlahan dan baik dapat mencegah tersedak tanpa perlu minum air di tengah-tengah makan.
Kapan Waktu Terbaik untuk Minum?
dr Zaidul Akbar merekomendasikan untuk minum air sebelum atau sesudah makan, tetapi bukan saat makan berlangsung.
Minum segelas air 30 menit sebelum makan adalah cara yang baik untuk mempersiapkan pencernaan Anda, membantu menghidrasi tubuh, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Setelah makan, disarankan untuk menunggu sekitar 30 menit hingga satu jam sebelum minum, untuk memberi waktu bagi tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi dari makanan yang telah dikonsumsi.
Mengapa Kebiasaan Ini Perlu Diubah?
Banyak orang mungkin terbiasa minum air saat makan, baik untuk membantu menelan atau karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Namun, perubahan sederhana seperti menyesuaikan waktu minum bisa berdampak besar pada kesehatan pencernaan.
Menghindari minum saat makan membantu enzim bekerja lebih efisien, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mencegah masalah pencernaan seperti kembung atau gas.
Selain itu, dengan membiasakan diri mengunyah makanan lebih perlahan, Anda juga membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik tanpa perlu bergantung pada air untuk “melancarkan” proses menelan.
Ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.