

inNalar.com – Penelitian terbaru berhasil mengungkap fakta lain yang cukup melawan stereotip masyarakat. Jika kita sering mengira bahwa momen patah hati lebih rentan menyebabkan wanita stres, nyatanya tidak demikian.
Stereotip efek patah hati lebih menyakitkan bagi wanita tidak sepenuhnya salah, tetapi dalam penelitian mutakhir menunjukkan pria menjadi kaum yang lebih rentan gagal move on.
Dibandingkan dengan wanita, durasi rasa sakit hati akibat putus asmara yang dialami oleh pria cenderung lebih ekstrem durasinya. Tidak heran jika pada akhirnya mereka disebut kaum rentan gagal move on.
Hal tersebut terungkap dari hasil riset yang digarap oleh tim peneliti dari University of British Columbia.
Perlu diketahui, pihaknya melakukan riset terhadap 47 laki-laki mencakup mereka yang masih lajang mau pun berstatus duda.
Hasil penelitian yang dilakukan cukup mencengangkan, bahkan dapat dikatakan tidak sesuai ekspektasi peneliti dan berlawanan dengan stigma umum di masyarakat.
Baca Juga: Belum Penuhi Syarat, Daerah di Kabupaten Bulungan Getol Ingin Jadi Kota Mandiri di Kalimantan Utara
Seusai sekumpulan pria patah hati tersebut diteliti dengan menggunakan alat skrining depresi, mayoritas menunjukkan kondisi stres ringan hingga sedang.
Tidak kalah mencengangkannya, hampir separuh dari responden sempat dihampiri pikiran untuk mengakhiri hidup.
Reaksi stres ekstrem yang dialami pria ini pun mengundang seorang peneliti bernama Richard Reeves. Ia menulis buku berjudul “Of Boys and Men: Why the Modern Male is Struggling, Why it Matters, and What to do About it.”
Sebagai informasi, Richard Reeves ini adalah seorang peneliti sekaligus founder dari American Insitute for Boys and Men, terkonfirmasi melalui situs Brookings.
Penelitian yang membuktikan bahwa pria lebih rentan stres hingga gagal move on saat patah hati dibandingkan wanita juga dikuatkan dalam riset Charlotte Entwistle dkk dalam Jurnal International Association for Relationship Research.
Namun kali ini responden penelitian yang disasar adalah 184.000 laki-laki yang sempat mengunggah keluhan kondisi hubungan mereka yang kandas ke sebuah forum daring yang tidak diperjelas namanya.
Para peneliti berupaya menganalisis setiap postingan yang berkaitan dengan tema putus cinta. Hasilnya cukup mengejutkan, tim mereka berhasil mengungkap bahwa gender laki-laki lebih banyak membahas permasalahan patah hati dibandingkan wanita.
Kata-kata berikut inilah yang menunjukkan kondisi stres pria hingga tidak jarang mereka disebut sulit move on dari kondisi patah hati. Apa saja kah itu?
“Fakta bahwa tema patah hati lebih sering dibahas oleh kaum pria,” tutur Charlottle Entwistle selaku peneliti utamanya.
“Tema yang paling umum adalah tentang ‘patah hati’ dan terdiri dari kata-kata seperti penyesalan, putus cinta, menangis, dan patah hati,”dikutip dari laman Lancaster University.
Penelitian lainnya yang berfokus membandingkan durasi patah hati antara pria dan wanita juga diungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mai Sarah dari Universitas Riau.
Dalam studinya, disebutkan bahwa wanita akan cenderung lebih bergegas move on ketimbang pria. Hal tersebut juga diperkuat dengan adanya hasil riset dari Binghamton University dan University College London.
Ternyata, durasi stres atau rasa sakit hati akibat gagal move on cenderung dirasakan pria paling lama lima tahun.
Sementara wanita hanya butuh maksimal 3 tahun untuk mengobati rasa patah hati yang dialaminya.
Hasil penelitian ini menjadi bahan penguat bagi para psikolog agar perhatian tidak hanya memperhatikan wanita dalam konteks dampak psikologis hubungan asmara, tetapi lelaki pun juga membutuhkan perhatian serius.
Kendati deretan hasil penelitian mengungkap demikian, tidak dapat dinafikan bahwa wanita juga dilaporkan rentan mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi, sebagaimana diungkap dalam riset Anne M.Verhallen dalam jurnal PLoS One (2019).
Jadi tekanan stres akibat patah hati pada wanita memang terbukti lebih tinggi daripada pria. Namun durasi penderitaan akibat putus cinta tersebut akan dirasakan laki-laki lebih lama, bahkan menahun.***