Jawa Barat Bakal Segera Punya Jalur Ganda Kereta Pasca Telan Anggaran Rp 1,3 Triliun

inNalar.com – Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi untuk memperlancar arus perjalanan di Jawa Barat, salah satunya dengan proyek jalur ganda kereta api Kiaracondong-Cicalengka.

Proyek yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) ini telah menunjukkan progres yang signifikan dan diharapkan rampung serta beroperasi penuh pada akhir tahun 2024.

Menurut Endang Setiawan, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung, progres pembangunan tahap II untuk segmen Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka telah mencapai 92%.

Baca Juga: Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu, Kelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05%

Jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kelancaran perjalanan kereta api di wilayah selatan Jawa Barat, yang seringkali mengalami kendala akibat harus bergantian melintasi jalur tunggal.

Pembangunan jalur ganda sepanjang 23 km ini terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap I, yang meliputi 14 km, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 779 miliar.

Sedangkan pada tahap II, dengan panjang jalur 9 km, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 585 miliar. Total keseluruhan biaya untuk proyek ini adalah Rp 1,3 triliun.

Baca Juga: Stop Overthinking! 85 Persen dari Kekhawatiran Anda Tidak Akan Terjadi, Ini Buktinya

Dengan jalur ganda, waktu tempuh perjalanan kereta akan lebih efisien.
Sebelumnya, kereta api yang melintasi jalur tunggal Kiaracondong-Cicalengka sering mengalami penundaan karena harus menunggu giliran.

Jalur ganda ini tidak hanya mempercepat waktu tempuh, tetapi juga meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di lintas selatan Jawa Barat.

Salah satu hal penting dari pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka adalah upaya peningkatan sistem sinyal dari mekanik menjadi elektrik.

Baca Juga: Didanai APBN Rp250 Miliar, Kemenkeu Bangun Rusun Untuk ASN dan Mahasiswa STAN di Jakarta

Hal ini dilakukan untuk mendukung elektrifikasi lintas Bandung Raya, yang akan membuat layanan kereta api di wilayah tersebut lebih modern dan efisien.

Endang menegaskan bahwa pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka tidak hanya berfokus pada kecepatan perjalanan, tetapi juga pada peningkatan keselamatan.

Sebagai bagian dari proyek ini, DJKA juga melakukan sejumlah perbaikan dan peningkatan di berbagai stasiun kereta api di Jawa Barat, yang diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan bagi penumpang.

Salah satu upaya penting lainnya adalah pembangunan flyover di beberapa titik perlintasan sebidang untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Flyover Ciroyom sudah selesai dibangun dan direncanakan mulai beroperasi pada Oktober 2024, sementara Flyover Pusdikpom saat ini masih dalam tahap pengerjaan dengan progres mencapai 24,9%.

Pembangunan flyover ini juga dimaksudkan untuk mendukung operasional KA feeder, yang kini memiliki frekuensi keberangkatan lebih banyak, sehingga perjalanan antar wilayah di Jawa Barat bisa lebih lancar.

Selama 10 tahun terakhir, DJKA terus berkomitmen meningkatkan keselamatan dan kenyamanan moda transportasi kereta api.

Berbagai upaya modernisasi, seperti pembangunan jalur ganda, peningkatan stasiun, hingga peralihan sinyal mekanik ke elektrik, merupakan bagian dari visi untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi andalan masyarakat.

Dengan pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka yang segera rampung, perjalanan kereta di Jawa Barat dipastikan akan semakin lancar, aman, dan nyaman.

Proyek ini diharapkan mampu mengatasi masalah keterlambatan kereta api yang sering terjadi serta mendukung mobilitas masyarakat dan ekonomi di wilayah tersebut.***

 

Rekomendasi

Jawa Barat Bakal Segera Punya Jalur Ganda Kereta Pasca Telan Anggaran Rp 1,3 Triliun

inNalar.com – Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi untuk memperlancar arus perjalanan di Jawa Barat, salah satunya dengan proyek jalur ganda kereta api Kiaracondong-Cicalengka.

Proyek yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) ini telah menunjukkan progres yang signifikan dan diharapkan rampung serta beroperasi penuh pada akhir tahun 2024.

Menurut Endang Setiawan, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung, progres pembangunan tahap II untuk segmen Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka telah mencapai 92%.

Baca Juga: Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu, Kelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05%

Jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kelancaran perjalanan kereta api di wilayah selatan Jawa Barat, yang seringkali mengalami kendala akibat harus bergantian melintasi jalur tunggal.

Pembangunan jalur ganda sepanjang 23 km ini terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap I, yang meliputi 14 km, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 779 miliar.

Sedangkan pada tahap II, dengan panjang jalur 9 km, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 585 miliar. Total keseluruhan biaya untuk proyek ini adalah Rp 1,3 triliun.

Baca Juga: Stop Overthinking! 85 Persen dari Kekhawatiran Anda Tidak Akan Terjadi, Ini Buktinya

Dengan jalur ganda, waktu tempuh perjalanan kereta akan lebih efisien.
Sebelumnya, kereta api yang melintasi jalur tunggal Kiaracondong-Cicalengka sering mengalami penundaan karena harus menunggu giliran.

Jalur ganda ini tidak hanya mempercepat waktu tempuh, tetapi juga meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di lintas selatan Jawa Barat.

Salah satu hal penting dari pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka adalah upaya peningkatan sistem sinyal dari mekanik menjadi elektrik.

Baca Juga: Didanai APBN Rp250 Miliar, Kemenkeu Bangun Rusun Untuk ASN dan Mahasiswa STAN di Jakarta

Hal ini dilakukan untuk mendukung elektrifikasi lintas Bandung Raya, yang akan membuat layanan kereta api di wilayah tersebut lebih modern dan efisien.

Endang menegaskan bahwa pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka tidak hanya berfokus pada kecepatan perjalanan, tetapi juga pada peningkatan keselamatan.

Sebagai bagian dari proyek ini, DJKA juga melakukan sejumlah perbaikan dan peningkatan di berbagai stasiun kereta api di Jawa Barat, yang diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan bagi penumpang.

Salah satu upaya penting lainnya adalah pembangunan flyover di beberapa titik perlintasan sebidang untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Flyover Ciroyom sudah selesai dibangun dan direncanakan mulai beroperasi pada Oktober 2024, sementara Flyover Pusdikpom saat ini masih dalam tahap pengerjaan dengan progres mencapai 24,9%.

Pembangunan flyover ini juga dimaksudkan untuk mendukung operasional KA feeder, yang kini memiliki frekuensi keberangkatan lebih banyak, sehingga perjalanan antar wilayah di Jawa Barat bisa lebih lancar.

Selama 10 tahun terakhir, DJKA terus berkomitmen meningkatkan keselamatan dan kenyamanan moda transportasi kereta api.

Berbagai upaya modernisasi, seperti pembangunan jalur ganda, peningkatan stasiun, hingga peralihan sinyal mekanik ke elektrik, merupakan bagian dari visi untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi andalan masyarakat.

Dengan pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka yang segera rampung, perjalanan kereta di Jawa Barat dipastikan akan semakin lancar, aman, dan nyaman.

Proyek ini diharapkan mampu mengatasi masalah keterlambatan kereta api yang sering terjadi serta mendukung mobilitas masyarakat dan ekonomi di wilayah tersebut.***

 

Rekomendasi