Eko Patrio Bicara Usai Dinonaktifkan DPR: Maafkan Semua, Kini Fokus ke Keluarga

Eko Patrio Bicara Usai Dinonaktifkan DPR: Maafkan Semua, Kini Fokus ke Keluarga

Politisi sekaligus komedian, Eko Patrio, akhirnya buka suara usai dinonaktifkan dari DPR RI dan rumahnya menjadi sasaran penjarahan. Dalam pernyataannya di Polda Metro Jaya, Jumat (12/9/2025), Eko menegaskan bahwa ia telah memilih untuk mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.

“Ya pokoknya sekarang saya sudah bisa ambil hikmahnya saja gitu ya, yang saya sudah memaafkannya buat teman-teman semuanya, sekarang biarlah kepolisian memproses,” kata Eko Patrio.

Pernyataan ini menjadi titik awal yang penting. Di tengah kondisi sulit, Eko menunjukkan sikap legowo dengan memilih jalur memaafkan. Dalam konteks sosial, langkah ini bisa dilihat sebagai bentuk pengendalian diri sekaligus upaya menjaga kedamaian, meski dirinya sendiri mengalami kerugian. Dengan menyerahkan kasus kepada kepolisian, Eko menegaskan kepercayaan pada proses hukum yang berlaku.

Sikap memaafkan ini juga memperlihatkan peran Eko sebagai figur publik yang mencoba memberi teladan. Dalam dunia politik dan hiburan, reaksi keras bisa memicu perdebatan baru. Namun, Eko memilih menutupnya dengan pesan damai, yang pada akhirnya bisa mengurangi ketegangan di tengah masyarakat.

Fokus ke Keluarga Pasca Kasus

Di hadapan awak media, Eko juga menekankan bahwa dirinya kini ingin lebih fokus pada keluarga. Ia mengaku ingin menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat setelah melewati masa sulit.

“Saya yang penting bagaimana kami sekeluarga sekarang ke depannya akan mengevaluasi diri, ya. Terus kalau bicara masalah mau ngapain lagi, sekarang saya mau dekat sama keluarga saja dulu. Saya mau dekat sama anak dan istri, lebih banyak berdoa bersama-sama dengan keluarga,” ungkap Eko.

Pernyataan ini menggambarkan bagaimana prioritas Eko berubah setelah menghadapi tekanan politik dan peristiwa penjarahan. Dalam situasi seperti ini, keluarga memang menjadi ruang pemulihan yang paling aman. Dengan kembali berkumpul, berdoa, dan mengevaluasi diri bersama, Eko menegaskan nilai kekeluargaan yang kuat.

Secara psikologis, keputusan ini juga wajar. Banyak tokoh publik yang memilih kembali ke lingkaran keluarga sebagai cara meredakan stres dan trauma. Keberadaan anak dan istri menjadi faktor penting untuk membangun semangat baru dalam menghadapi perjalanan hidup berikutnya.

Serahkan Urusan Politik kepada Partai

Menyinggung soal masa depannya di dunia politik, Eko Patrio menegaskan bahwa ia tidak lagi mengurusi secara langsung. Menurutnya, segala urusan tersebut sudah ia serahkan kepada partai politik dan khususnya kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

“Ah, apalagi urusan itu, sudah saya serahkan kepada partai politik saja. Saya sudah gak ngurusin yang lain. Yang penting sekarang adalah saya dekat sama keluarga saya saja, sudah. Saya lillahi ta’ala, saya serahkan semuanya, saya sebagai, baik anggota dewan atau sebagai apa, saya serahkan kepada ketum saya, Pak Zulkifli Hasan,” ujar Eko.

Sikap ini menunjukkan bahwa Eko memilih untuk menepi dari dinamika politik. Dengan menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada partai, ia seakan ingin menegaskan bahwa dirinya lebih memilih jalan pribadi dan spiritual. Istilah lillahi ta’ala yang ia gunakan memperlihatkan nuansa ikhlas dan pasrah atas segala keputusan yang terjadi.

Di dunia politik, langkah ini bisa dianggap sebagai strategi aman. Daripada memicu perdebatan atau spekulasi, Eko memilih diam dan menyerahkan semuanya kepada pimpinan partai. Hal ini bisa menjadi contoh bagaimana seorang politisi menjaga keharmonisan internal partai meskipun sedang dalam posisi sulit.

Pemulihan Psikologis Keluarga

Selain fokus ke keluarga, Eko juga menekankan pentingnya memulihkan kondisi psikologis anak dan istrinya. Baginya, kesehatan mental keluarga menjadi prioritas utama setelah kejadian yang menimpa mereka.

“Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologis anak-anak saya, memperbaiki psikologis istri saya, itu yang lebih penting,” kata Eko.

Ucapan ini memperlihatkan bahwa dampak peristiwa politik dan sosial tidak hanya dirasakan oleh dirinya sebagai figur publik, tetapi juga keluarga yang berada di sekitarnya. Anak-anak dan pasangan sering kali ikut terbebani oleh tekanan publik dan pemberitaan media.

Dalam psikologi keluarga, perhatian seperti ini sangat krusial. Ketika seorang kepala keluarga menegaskan komitmen untuk memperbaiki kondisi mental anggota keluarganya, hal itu bisa membantu membangun kembali rasa aman dan nyaman di rumah. Dengan begitu, keluarga tetap bisa berdiri kokoh meski dihantam badai masalah.

Keikhlasan dan Refleksi Diri

Meski tak dipungkiri ada rasa kecewa, Eko Patrio menegaskan bahwa dirinya mencoba ikhlas dan menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi diri.

“Saya ingin, ya, merefleksikan diri saya untuk lebih baik lagi. Mungkin ada yang kecewa dan sebagainya, ya gak apa-apa. Saya yang penting sudah sekarang dekat sama keluarga saja ya,” ucap Eko.

Ia kemudian menambahkan:
“Ya, mudah-mudahan saya dikasih sehat, keluarga dikasih sehat, kasih selamat ya. Sudah saya maafin semuanya. Saya maafin semuanya, saya maafin.”

Kata-kata ini menunjukkan bahwa Eko berusaha memandang kejadian dari sisi positif. Dengan refleksi diri, ia berharap bisa memperbaiki langkah di masa depan. Sikap ikhlas yang ia tunjukkan juga menjadi pesan moral bahwa setiap masalah bisa dijadikan pelajaran, bukan sekadar beban.

Dalam kacamata publik, pernyataan ini menegaskan citra Eko sebagai sosok yang tetap rendah hati di tengah badai. Alih-alih melawan dengan amarah, ia memilih menutup episode sulit ini dengan doa dan keikhlasan. Ini bisa menjadi teladan bagi banyak orang, bahwa ujian hidup dapat disikapi dengan ketenangan dan refleksi.

Kesimpulan

Pernyataan Eko Patrio usai dinonaktifkan dari DPR dan mengalami peristiwa rumah dijarah memperlihatkan sisi humanis seorang figur publik. Dari pesan memaafkan, fokus ke keluarga, hingga ikhlas menyerahkan urusan politik kepada partai, semuanya mencerminkan sikap legowo dan reflektif.

Meski ada rasa kecewa, Eko menekankan bahwa pemulihan psikologis keluarga dan kebersamaan menjadi prioritas utama. Dengan cara ini, ia tidak hanya menjaga keharmonisan keluarga, tetapi juga memberikan teladan bagi publik.

Kini, perjalanan Eko Patrio akan terus menjadi sorotan. Namun pesan yang ia sampaikan jelas: maafkan semua, fokus ke keluarga, dan serahkan sisanya kepada Tuhan

Rekomendasi