Isra Miraj 2022 atau 1443 H, Buya Yahya Bongkar Ciri-ciri Tunggangan Rasulullah saat Mangalami Isra Mi’raj

inNalar.com – Memperingati Isra Miraj 2022 sangat tepat menambah ilmu terkait peristiwa luar biasa yang dialami Rasulullah SAW.

Salah satu yang menjadi pertanyaan bagi sebagian orang yaitu kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana diketahui bahwa kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah SAW saat Isra Miraj disebut dengan buraq.

Baca Juga: Dinyatakan Bebas dari Karantina, VIVIZ Siap Sapa Penggemar

Lalu beredar gambaran buraq tersebut yang diibaratkan seperti kuda terbang berwarna putih dan berkepala seorang wanita.

Buya Yahya seorang ulama pembina Pesantren Al Bahjah menjelaskan persoalan apakah benar buraq berkepala wanita?.

Dilansir  inNalar.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 28 Maret 2018 Buya Yahya menjawab.

Baca Juga: Begini Peristiwa Terjadinya Isra Miraj Menurut Buya Yahya: Kejadian Ini Mau Diilmiahkan Tidak Akan Ilmiah

Buya Yahya membacakan riwayat yang di dalam kitab, dirinya menerangkan bahwa didatangkan kepada Rasulullah SAW suatu binatang.

Binatang tersebut lebih besar dari khimar atau keledai dan memiliki warna putih inilah yang dinamakan buraq.

“Dan ini riwayat yang benar dari Rasulullah SAW, lalu penting kiranya mengingatkan bahwa tidak ada hadits sifat buraq itu cantik,” jelas Buya Yahya.

Baca Juga: Peringati Isra Miraj 2022 atau 1443 H, Simak Kedahsyatan Tunggangan Rasulullah SAW Kala Itu

Ini tidak berarti yang tersebar di masyarakat bahwa ada gambar kuda dengan sayap dan berkepala wanita cantik salah.

Jika ada riwayat yang menyatakan seperti di atas, maka sebenarnya hadits tersebut palsu dan tidak benar.

Gambar buraq dengan kepala wanita tersebut juga biasa didapati dijual oleh pelapak ketika ada perayaan Isra Miraj.

Baca Juga: Fakta-Fakta Bus Pariwisata Kecelakaan di Bantul Hari Ini, Penyebab Sementara Rem Blong

Sifat buraq yang diriwayatkan shahih dari Rasulullah SAW yaitu berwarna putih, lebih besar dari keledai, dan bila melompat sejauh mata memandang.

Dalam suatu riwayat awalnya buraq dikisahkan menolak untuk pergi, tetapi setelah diingatkan bahwa yang manusia mulia.

Setelah mengetahui yang akan menungganginya adalah Rasulullah SAW, maka buraq mendekat dan bersedia mengantarkan.***

Rekomendasi