

inNalar.com – KH. Syuhada Bahri yang wafat pada Jumat, 18 Februari 2022 telah memberikan keteladanan dalam berdakwah.
Kisah hidupnya merupakan perjalanan dakwah sepenuh hati, dirinya melanglang buana untuk mengajarkan Islam yang rahmatan lil’alamin.
KH. Syuhada Bahri telah dahulu memulai berdakwah dari daerah ke daerah, sebelum akhirnya memimpin lembaga dakwah.
Baca Juga: Al Quran Surah Abasa Ayat 1 Sampai 10 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Dirinya memimpin Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah) lembaga yang didirikan Mohammad Natsir (Pak Natsir) Pencetus NKRI.
KH. Syuhada Bahri pewaris perjuangan Pak Natsir itu juga dakwah ke Timor Timur, lalu menyesal saat daerah tersebut lepas dari NKRI.
Dirangkum inNalar.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 19 Februari 2022 berikut kisah singkat perjalanan hidup KH. Syuhada Bahri.
Baca Juga: Al Quran Surah At Takwir Ayat 21 Sampai 29 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Maestro Dakwah ini merupakan kelahiran Banten, 15 Juni 1954. Dirinya alumni dari Institut Islam Siliwangi Bandung.
KH. Syuhada Bahri juga tercatat sebagai lulusan Universitas Islam Ibnu Saud jurusan Ilmu Dakwah dan Bahasa Arab.
Sejak masih muda Maestro Dakwah ini sudah sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan beberapa organisasi keislaman.
Seperti organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Pemuda Islam (GPI).
KH. Syuhada Bahri juga aktif pada kegiatan dakwah ketika belajar di Pendidikan Guru Agama (PGA) Pandeglang.
Maestro Dakwah ini juga pernah mengikuti organisasi Pemuda Muhammadiyah Bandung, dan tercatat sebagai anggota Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah di sana.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tematik Tema 7 Kelas 5 SD/MI Halaman 197 198 199 200 Subtema 3 Pembelajaran 6
KH. Syuhada Bahri pindah ke Jakarta sekitar tahun 1970-an, setahun kemudian barulah bergabung dengan Dewan Dakwah.
Dirinya memulai pekerjaan di Dewan Dakwah sebagai petugas penempel foto-foto kegiatan dari seluruh pelosok Indonesia.
Walaupun sederhana itulah awal mula dirinya mewarisi perjuangan Pak Natsir, sebab tugas tersebut dilakukan di ruangan Sang Pencetus NKRI itu. ***