

inNalar.com – Beginilah dinamika perkembangan budaya konsumsi buah kurma. Dimana awal perkembagannya, siapa pendukung kebudayaannya, hingga untuk apa fungsinya bagi masyarakat kuno.
Kurma adalah hal yang identik dengan pelaksanaan puasa dan Ramadhan. Hal itu tidak mengherankan karena Rasulullah SAW menjadikan konsumsi kurma dengan jumlah ganjil sebagai sunnah berpuasa.
Demikian dengan Allah SWT, Sang Pencipta Alam itu begitu mengistimewakan kurma dengan banyak keutamaan, kurma merupakan sumber rezeki, kebaikan dan keberkatan.
Baca Juga: Dimana Buah Kurma Pertama Kali Tumbuh? Walaupun Identik dengan Arab, Benarkah Berasal dari Sana?
Kurma adalah salah satu pohon buah pertama yang dibudidayakan di dunia, disamping zaitun dan ara.
Kurma yang dibudidayakan telah dijumpai di Mesopotamia, Iraq (peradaban kuno tertua dunia) kurang lebih 5.000 tahun yang lalu.
Disamping itu, ditemukan ukiran-ukiran tentang keberadaan pohon kurma yang dibuat oleh bangsa Sumeria (bangsa pendukung perdaban Mesopotamia).
Di mana salah seorang penduduk Sumeria mengatakan, ”buah ini sungguh lezat sekali ketika masih dalam keadaan segar dan basah.”
Pohon kurma tumbuh di iklim panas dan kering, misalnya Timur Tengah dan Afrika Utara. Kurma dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok yang kaya akan nutrisi, serta sebagai bahan makanan untuk industri pangan
Keberadaan kurma termasuk salah satu makanan pokok yang dapat mengenyangkan bagi manusia, khususnya di Timur Tengah kuno.
Kurma juga dapat menjadi suplemen pengganti makanan yang dapat mengobati berbagai penyakit di, khususnya kurma Nabi yaitu ‘Ajwah.
Mayoritas orang Arab Badui hidup bergantung dengan mengkonsumsi buah kurma yang dikeringkan dengan susu kambing.
Baca Juga: Niat Sholat Subuh Lengkap Disertai Doa Qunut agar Raih Pahala Berlipat di Bulan Ramadhan 2022
Kurma mendapat julukan pohon kehidupan dan biasa disebut sebagai roti padang pasir, karena kurma berguna untuk pengobatan beberapa penyakit ataupun sebagai bahan makanan untuk mengatasi kelaparan bagi masyarakat Timur Tengah Kuno.
Kemudian, pada abad ke-7 perdaban Islam membawa banyak pengaruh dalam dunia modern. Salah satunya adalah buah kurma.
Kurma menjadi simbol yang sering diasosiasikan dengan penyebaran agama Islam oleh Muslim di seluruh dunia.
Penyebutan buah kurma di berbagai penjuru dunia dalam berbagai bahasa pun berbeda-beda.
Disebut tamr dalam bahasa Arab, khajoor dalam bahasa Urdu, hurmah dalam bahasa Turki, buah kurma ini jadi bagian penting dari komunitas Islam.***