

inNalar.com – Puasa ramadhan merupakan salah itu kewajiban yang harus dilaksankan oleh setiap muslim. Puasa ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Jika seorang muslim tidak bisa melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh dikarenakan suatu halangan, maka harus mengganti atau qadha di luar bulan ramadhan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut.
Baca Juga: Menipu Wisatawan Asal Jakarta, Travel Agent di Labuan Bajo Dilaporkan ke Kepolisian Mangarai Barat
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya, “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’
Baca Juga: Berikut Link Twibbon Hari Pembebasan Pers Internasional pada 3 Mei 2022, Desainnya Sangat Menarik
Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Adapun niat qadha puasa ramadhan lengkap Arab dan lainnya sebagai berikut:
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal, Keutamaan dan Hari Melaksanakannya, Simak Selengkapnya Disini
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”***