

inNalar.com – Desa adat Bung Kupu’ak yang terletak di kalimantan Barat merupakan salah satu kampung adat tua bagi suku dayak bidayuh.
Desa ini menjadi desa wisata di Jagoi Babang yang memiliki tradisi Gawia Sowa yang menjadi ciri khas masyarakat suku dayak bidayuh.
Tradisi adat ini selalu menarik perhatian wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Festival budaya yang unik dan masih menganut kepercayaan kepada leluhurnya menjadi salah satu daya tarik tradisi ini.
Baca Juga: Menolak Punah, Tinggal di Kampung Kuno Banyumas Ini Bak Pindah ke Dimensi Kerajaan Majapahit
Salah satu wisatawan luar negeri yang selalu hadir menyaksikan budaya ini adalah dari negara sebelah malaysia.
Setiap tahun masyarakat adat dayak bidayuh melakukan Tradisi gowia sowa untuk mensyukuri hasil panen, keamanan, dan kesehatan para warga desa Yang Maha Kuasa dan kepada roh leluhur yang dipercayai masih ada di gunung, hutan, dan lembah.
Tradisi gowia sowa ini biasa dilakukan dalam bentuk festival budaya dengan penampilan seni adat dan budaya leluhur, ritual adat, tari-tarian, dan berbagai kearifan lokal yang berasal dari alam sekitar daerah adat Bung Kupu’ak.
Baca Juga: Viral! 78 km dari Surabaya, Terdapat Kapal Terdampar di Tengah Hutan Pinus Jawa Timur
Selain itu para wisatawan dan tamu undangan yang ikut serta dalam kegiatan ini sebelum memasuki inti acara akan diberikan suguhan makanan dan minum tradisional suku dayak bidayuh.
Dalam pembukaan festival budaya ini akan diawali dengan penampilan tari-tarian yang memiliki makna sebagai pembuka jalan untuk bercocok tanam padi. Para tamu undangan, penari, dan masyarakat diajak untuk berjalan menuju tangga yang bernama Tangga Seribu. Tangga ini digunakan untuk mencapai kampung budaya Bung Kupu’ak atau kampung atas.
Untuk memeriahkan festival ini seringkali ditambah dengan kegiatan menarik lainnya, seperti mengundang artis, lomba tradisional, lomba tari kreasi, dan lomba ketapel.
Baca Juga: Pernah Renggut Ratusan Jiwa, Begini Penampakan Kawah Maut di Dieng
Karena ini termasuk festival yang cukup besar dan dikenal oleh banyak masyarakat, seringkali bupati bengkayang hadir untuk memberikan kontribusinya.
Kegiatan gawia sowa dengan keunikan dan kelestarian berhasil masuk jadi salah satu dari 110 karisma event nusantara yang merupakan program strategis kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tradisi ini gawia sowa merupakan tradisi turun temurun yang diharapkan akan terus dilestarikan agar anak cucu masih bisa merasakan dan menghargai budaya yang ada. Kontribusi masyarakat diharapkan terus ada agar budaya yang kita miliki ini tidak hilang begitu saja di era perkembangan zaman ini.(***Gebriel Hemas)