

inNalar.com – Mempertahankan adat dan tradisi sudah menjadi hal yang harus kita lakukan.
Kerena budaya merupakan luhur dari leluhur kita yang harus melestarikan apa yang sudah diwariskan.
Seperti desa satu ini yang masih menjaga akan adat suku jawa kuno yang kental.
Baca Juga: Viral! 78 km dari Surabaya, Terdapat Kapal Terdampar di Tengah Hutan Pinus Jawa Timur
Berada di salah satu komplek Bonokening, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Komplek perumahan Kyai Kunci dan Bedogol, serta untuk anggota komunitas adat Bonokeling yang disebut anak putu yang berasal dari Suku Raja.
Tradisi Jawa yang kental dan dipertahankan serta masih sering mengadakan tradisi adat secara turun temurun.
Baca Juga: Pernah Renggut Ratusan Jiwa, Begini Penampakan Kawah Maut di Dieng
Dilaksanakan di hari-hari tertentu dan menjadi salah satu kampung yang menolak punah dari perubahan zaman.
Salah satu tradisi adat yang sering diadakan adalah perlon, merupakan tradisi yang ada di beberapa daerah khususnya di Banyumas.
Ritual adat ini untuk menyambut perayaan dan sebagai ungkapan rasa syukur..
Prosesi tersebut dilakukan setiap selapan ada 35 hari sekali dan dilaksanakan di hutan mundu sebagai lokasi yang disakralkan.
Dengan membawa ketupat yang tertutup oleh daun kelapa berwarna kuning dan dikumpulkan di Bale Malang.
Dalam ritual tersebut, setelah berkumpul di rumah Kyai Kunci kemudian mereka berjalan tanpa alas kaki dengan pakaian adat menuju hutan mundu.
Baca Juga: Desa Labang di Perbatasan Indonesia-Malaysia Terisolasi dari Dunia Luar
Satu persatu anggota keluar dari rumah Kyai Kunci diikuti oleh para Bedogol dan selanjutnya anak putu membawa tempat ketupat.
Sesampainya terdapat tiga lokasi yang dijadikan tempat kumpul, setelahnya Kyai Kunci akan memimpin doa.
Setelah acara doa usai masing-masing anak putu membawa ketupat yang telah dibagikan secara merata.
Dikutip oleh inNalar melalui mongabay, menjelaskan dalam ritual adat ini bersama-sama berkumpul untuk membahas sesuatu yang penting.
Pembahasan yang dilanjutkan ritual di hutan mundu, memanjatkan doa agar anak putu diberikan kekuatan yang kokoh dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, terdapat juga keterkaitannya dengan Kerajaan Majapahit terlihat dalam tradisi yang sudah diwariskan.
Menjadi salah satu kekuatan besar di Nusantara, sudah memberikan warisan budaya yang kaya dan berharga.
Salah satunya seperti perlon yang masih berlangsung dijalankan dan mencerminkan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya yang dihormati oleh Kerajaan Majapahit.
Tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga mempertahankan peninggalan, berupa sejarah yang kental dan tak ternilai harganya.
Masih akan selalu dilestarikan oleh komunitas adat Bonokeling Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas.***