Banyak yang Belum Tahu, Leluhur Suku Madura Ternyata Bukan Berasal dari Indonesia


inNalar.com – 
Pulau Jawa dan Pulau Madura terhubung dengan baik berkat adanya jembatan Suramadu. Di pulau Madura terdapat Suku Madura di dalamnya.

Suku Madura terkenal dengan ketangguhannya dalam bidang maritim, perdagangan dan pertanian.

Penduduk madura sebagian besar menganut agam Islam, hal ini dikarenakan dalam sejarahnya agama Islam memiliki peran penting dalam kehidupan budaya dan sosialnya. 

Baca Juga: Bikin Nostalgia! Kuliner di Pasar Tradisional Terbesar di Yogyakarta Ini Penuh Nuansa Tempo Dulu

Orang-orang suku madura terkenal juga dengan tradisi merantaunya, meskipun sebagian besar tinggal di pulau jawa, tetapi banyak dari mereka juga yang merantau hingga ke papua.

Suku Madura mempunyai berbagai macam tradisi, salah satunya pacuan sapi yang menggambarkan ketangkasan dan kebanggaan masyarakat. 

Selain pacuan sapi/ karapan sapi, ada tradisi cahe dan Toron. Tradisi cahe sendiri merupakan upacara untuk mengungkapkan rasa syukur atas rejeki yang Tuhan berikan. Tradisi Toron merupakan tradisi pulang kampung/mudik, mengingat suku madura terkenal dengan suku yang gemar merantau. 

Baca Juga: Tahukah Kamu? Suku Laut di Indonesia Jadi Inspirasi James Cameron Membuat Film Avatar the Way of Water

Keunikan dari suku ini adalah adanya dialek bahasa yang berbeda-beda antar kabupaten meskipun masih di satu pulau yang sama. Suku Madura menyebut bahasa komunikasi mereka dengan bahasa madura.

Bahasa tersebut terbagi menjadi dua dialek, bahasa madura dengan dialek pulau madura dan bahasa madura dengan dialek pulau bawean. Yang uniknya pengajar bahasa madura ini bisa ditemukan diluar pulau madura, seperti pulau bali, kalimantan barat, dan NTB.

Menurut beberapa sumber, asal usul suku madura ternyata masuk dalam bangsa Austronesia. Sehingga diketahui bahwa leluhur asli Suku Madura merupakan orang Taiwan yang setelah itu bermigrasi dengan melalui filipina hingga sampai ke Indonesia. 

Baca Juga: Kampung Terpencil di Cianjur, Jawa Barat Ini Unik Banget, Semua Pagar Rumahnya Auto Bikin FYP!

Sama halnya dengan suku Madura, Suku Jawa juga memiliki nenek moyang yang sama berasal dari bangsa Austronesia dari Taiwan. Meskipun mempunyai nenek moyang yang sama, budaya dan bahasa suku Madura berbeda dengan Suku Jawa.

Rumah adat suku madura dikenal dengan nama Taneyan Lanjhang. Nama ini memiliki arti “Taneyan” yaitu halaman dan “Lanjhang” yaitu panjang, sehingga maknanya menjadi halaman yang panjang. 

Karena memiliki pulau yang kering, tandus, dan kurang subur membuat masyarakat Madura harus bekerja lebih ekstra dalam bekerja. Sehingga mereka dikenal dengan suku yang mandiri, keras, suka merantau, dan ulet.

Baca Juga: Pesona Air Terjun Madakaripura Probolinggo, Diduga Jadi Tempat Terakhir Patih Gajah Mada Bertapa

Dengan tradisi adat dan kebudayaan yang dimiliki Suku Madura diharapkan untuk bisa terus dilestariakan agar anak cucu kita nantinya masih tetap bisa merasakannya.(***Gebriel Hemas)

 

Rekomendasi