Tahukah Kamu? Suku Laut di Indonesia Jadi Inspirasi James Cameron Membuat Film Avatar the Way of Water

inNalar.com – Indonesia ada negara kepulauan yang memiliki begitu banyak suku dan ras yang sangat unik, salah satunya adalah masyarakat Bajo di Sulawesi Selatan.

Etnis Bajo ini, juga dikenal sebagai Bajau, adalah salah satu suku maritim paling unik yang bisa dijumpai di negara Indonesia.

Bahkan keunikan tersebut menarik perhatian dari sutradara terkenal James Cameron, yang menjadikan suku ini menjadi inspirasi pembuatan filmnya yang berjudul Avatar: The Way of Water.

Baca Juga: 7 Wisata Malam di Jakarta, Cocok Buat Para Pekerja 9-5

Menurut penelitian pada awalnya masyarakat Bajo berasal dari Sekitar Kepulauan Sulu di wilayah maritim Filipina.

Yang membuat ras ini berhasil mendiami Indonesia dan ternyata salah satu kebiasaan mereka, yaitu hidu secara nomaden atau berpindah-pindah tempat.

Masyarakat Bajo pada mulanya tidak memiliki tempat tinggal tetap dan dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sesuai kebutuhan. Hingga akhirnya mereka menyebar ke seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kampung Terpencil di Cianjur, Jawa Barat Ini Unik Banget, Semua Pagar Rumahnya Auto Bikin FYP!

Di negara ini masyarakat etnis ini bisa ditemukan di daerah pesisir di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sejarah migrasi mereka ini menjadi bukti bahwa orang-orang Bajo telah beradaptasi dengan kehidupan laut selama ratusan tahun, menjadikan mereka sebagai masyarakat maritim yang terampil.

Salah satu hal yang paling mencolok sekaligus unik dari ras ini adalah cara hidup mereka yang sebagian besar dihabiskan di laut.

Baca Juga: Pesona Air Terjun Madakaripura Probolinggo, Diduga Jadi Tempat Terakhir Patih Gajah Mada Bertapa

Mereka membangun permukiman terapung yang dikenal sebagai baboroh, yang terbuat dari kayu dan anyaman daun kelapa untuk atapnya.

Rumah atau baboroh ini biasanya dibangun di atas tiang setinggi 3 hingga 5 meter dari permukaan laut.

Penduduk suku Bajo merasa lebih nyaman berada di laut dan memiliki kepercayaan tinggi terhadap kemampuan diri sendiri untuk mengatasi tantangan hidup.

Baca Juga: Menyendiri di Hutan Belantara Jawa Tengah, Satu Rumah di Banjarnegara Punya Pemandangan Tak Terduga

Sehingga masyarakat dari etnis ini memiliki sifat mandiri dan cenderung memilih untuk hidup terpisah dari masyarakat daratan.

Meskipun demikian, makanan masyarakat Suku Bajo tidak sepenuhnya berasal dari laut. Mereka juga masih mengonsumsi hasil pertanian seperti buah, ketan, beras, dan sayuran.

Bahkan salah satu makanan khas mereka adalah buras, yaitu beras yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus atau dibakar.

Baca Juga: Kampung Mati di Gunung Purba Wonogiri Hanya Didatangi Penghuninya Pas Siang, Ternyata Ada Sebabnya

Hal lain yang paling unik sekaligus menakjubkan dari Suku Bajo dalam kehidupan mereka adalah kemampuan menyelam yang tergolong ekstrem.

Banyak anggota ras penduduk maritim ini mampu menyelam hingga kedalaman 70 meter hanya dengan satu tarikan napas dan tanpa menggunakan alat bantu pernapasan apapun.

Penelitian menunjukkan bahwa ukuran limpa orang-orang Bajo lebih besar daripada rata-rata manusia, sehingga memungkinkan mereka untuk menghirup lebih banyak oksigen.

Hal-hal tersebutlah yang mencuri perhatian sutradara kelas dunia seperti James Cameron untuk melakukan riset terhadap masyarakat maritim ini.

Dari hasil riset tersebut Cameron berhasil menciptakan suku bernama Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water. Elemen budaya dan arsitektur khas masyarakat Bajo, seperti rumah panggung di atas laut, tercermin dalam desain kehidupan penduduk Metkayina.***

 

Rekomendasi