

inNalar.com – Tahukah kamu jika di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terdapat sebuah kawasan yang dijuluki Desa Miliarder?
Kawasan tersebut adalah Desa Sekapuk, meskipun memiliki julukan tersebut pad masa awalnya dikenal sebagai daerah tertinggal dengan berbagai tantangan sosial dan ekonomi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Sekapuk telah mengalami transformasi luar biasa dan kini dijuluki sebagai Desa Miliarder.
Baca Juga: Waspada Penipuan, Begini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!
Mari kita kembali ke masa sebelum transformasi, kawasan yang termasuk ke wilayah Gresik ini dulunya menghadapi masalah seperti kemiskinan, lingkungan kumuh, dan banjir.
Pada tahun 2017, kawasan Sekapuk ini tercatat dengan Indeks Desa Membangun (IDM) sebesar 0,55%, menunjukkan bahwa wilayah ini tergolong daerah tertinggal.
Banyak penduduk yang dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian dan pekerjaan informal dengan pendapatan yang sangat rendah saja.
Baca Juga: Daftar 7 Negara yang Ternyata Membenci Indonesia, Salah Satunya Ada Tetangga Terdekat
Desa Miliader ini juga dulunya menghadapi masalah infrastruktur yang buruk, termasuk akses jalan yang sulit dan minimnya fasilitas umum.
Sehingga menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk bisa mengakses fasilitas pendidikan maupun layanan kesehatan.
Perubahan signifikan dimulai ketika Abdul Halim terpilih sebagai Kepala Desa pada awal tahun 2018.
Baca Juga: Tradisi Unik di Lombok: Cara Warga Desa Sade Mengepel Lantai Sungguh Mengejutkan
Dengan visi yang jelas dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Abdul Halim memimpin berbagai inisiatif untuk mengubah nasib wilayah Sekapuk.
Langkah inisiatif yang sangat efektif tersebut meliputi peningkatan kinerja pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga meningkatkan pendapatan.
BUMDes Sekapuk kini memiliki berbagai unit usaha seperti kerajinan tangan, pengelolaan wisata, dan penyediaan bahan pangan.
Baca Juga: Gunung Harun di Pedalaman Kalimantan Utara, Alam yang Sajikan Beragam Petualangan Ekstrem
Lalu adanya pembangunan infrastruktur seperti jalan fasilitas umum, dan sarana penunjang lainnya untuk mendukung aktivitas ekonomi.
Pembangunan ini akhirnya bisa meningkatkan aksesibilitas dan menarik investor untuk berinvestasi di kawasan yang termasuk ke wilayah Gresik ini.
Dan langkah yang terakhir adalah mengadakan program pembinaan ekonomi kepada masyarakat.
Baca Juga: Desa Gili Ketapang, Surga Tersembunyi di Tengah Laut Jawa Timur yang Bebas Kriminal!
Program pelatihan ini mencakup keterampilan kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran produk.
Dari ketiga langkah tersebut akhirnya membuat wilayah Sekapuk bisa mengembangkan berbagai sektor sumber pendapatan yang baru.
Wisata Setigi adalah salah satu contohnya, objek wisata ini dikenal sebagai destinasi wisata buatan yang menarik banyak pengunjung lokal dan internasional.
Tempat dibangun oleh tabungan investasi masyarakat dan menjadi daya tarik utama dengan berbagai fasilitas seperti taman bunga, spot foto Instagramable, dan area bermain anak.
Lalu ada juga kerajinan bata putih, yang memanfaatkan bekas galian tambang kapur untuk menghasilkan bata putih berkualitas.
Produk bata putih ini dipasarkan ke berbagai daerah dan memberikan keuntungan signifikan bagi masyarakat.
Keberhasilan program-program tersebut berdampak signifikan pada ekonomi di kawasan ini. karena pendapatan asli desa meningkat dengan pesat.
Pendapatan yang pada mulanya berkisar Rp 400 ribu per bulan per keluarga, kini mencapai Rp 6-7 juta per bulan.
BUMDes Sekapuk berhasil meraih omzet lebih dari Rp 11 miliar dengan keuntungan sekitar Rp 4,5 miliar. Inilah akhirnya menjadikan kawasan di Gresik ini dikenal sebagai Desa Miliarder.***