

inNalar.com – Siapa sangka, impian menyatukan Tanah Jawa dan Sumatera melalui Lampung dengan menggunakan jembatan termahal di dunia sudah ada sejak Ir. Soekarno memerintah. Meski proyek ini lanjut diharapkan Soeharto, tetapi tersendat ditolak Jokowi.
Dinilai kontroversial sebab proyek ini digadang bakal menjadi jembatan termahal di dunia. Jika megaproyek ambisius ini berhasil terealisasi, anggaran yang tersedot digadang pula mampu tembus rekor infrastruktur China yang nilainya mencapai Rp275 triliun.
Lantas, seberapa kontroversial dan fantastisnya megaproyek ambisius yang bakal dibangun di Lampung ini?
Yuk, gali 5 fakta menarik dari proyek raksasa lintas zaman yang hingga era Prabowo ini pun masih dinanti realisasinya oleh masyarakat Indonesia.
1. Proyek Ambisius Harapan Lintas Zaman Mentok di Era Jokowi
Siapa sangka, rancangan proyek yang hingga kini masih menggeletak di atas tebalnya proposal para ahli infrastruktur ini sudah dimulai sejak tahun 1960.
Bermula dari gagasan seorang guru besar ITB bernama Prof. Sedyatmo. Idenya berhasil membuat Presiden RI ke-1, Ir. Soekarno, terpukau dengan rancangan Proyek Tri Nusa Bimasakti.
Tri Nusa Bimasakti adalah proyek penyatu tiga pulau, mulai dari daratan Sumatera, berlanjut hingga Jawa, dan berakhir di Bali.
Era kepresidenan berganti, ide ini masih menjadi harapan Presiden RI ke-2 Soeharto hingga rancangan calon jembatan termahal di dunia ini lanjut didelegasikan kepada Prof. B J Habibie pada tahun 1997.
Baca Juga: Sejak Bergabung Sebagai AgenBRILink BRI, Bisnis Salon Kecantikan di Kediri Ini Makin Untung
Pada tahap ini, progres pengkajian mulai maju ke tahap selanjutnya. Para ahli konstruksi merasa pembangunan jembatan akan lebih memungkinkan jika dibangun dari daratan Jawa menuju Lampung ketimbang terowongan bawah laut.
Sementara para ahli konstruksi belum berhasil menyelesaikan pengkajian jembatan yang akan melintasi Selat Bali. Itulah mengapa proyek raksasa ini kian dikenal sebagai Jembatan Selat Sunda.
Proposal proyek yang akan dibangun di Lampung ini akhirnya terpendam di masa kepemimpinan selanjutnya hingga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mulai meliriknya kembali. Hatta Rajasa kala itu turut terlibat dalam upaya perampungan kepengurusan lokasi pembangunan.
Baca Juga: Disinari Matahari Selama 24 Jam, 5 Negara Ini Tak Merasakan Malam Hari Sama Sekali
Saking rumitnya, Hatta Rajasa pun mengungkap bahwa butuh waktu lama untuk merampungkan tahap penyiapan proyek. Mengenai anggaran pembangunan jembatan termahal di dunia ini siaplah geleng-geleng di poin fakta menarik selanjutnya, ya!
Belum berhasil realisasi di zaman SBY, Presiden RI ke-7 Joko Widodo justru menolak proposal proyek ini. Alasannya, pemerataan pembangunan di seluruh Tanah Air Indonesia menjadi fokusan utama saat itu.
Hal senada pun juga diungkap oleh seorang Guru Besar Riset Operasi Teknik Kelautan ITS Prof Dr Daniel M Rosyid, “Meskipun salah satu rencana JSS dibangun adalah untuk mengembangkan industri di wilayah tersebut, namun hanya akan ada satu wilayah yang berkembang dan yang lainnya akan menyusut, sehingga kesenjangan hampir pasti akan semakin signifikan,” ujarnya dengan tegas, dikutip dari laman resmi ITB.
2. Anggaran Proyek Fantastis
Berkali-kali desain proyek digalakkan oleh Presiden RI dari masa ke masa, setidaknya di era SBY anggaran pendanaan proyek sudah terlihat kepastiannya.
Menurut perhitungan Menteri Perhubungan era SBY, Hatta Rajasa, tahap penyiapan calon jembatan termahal Indonesia yang ada di Lampung saja bisa memakan dana Rp200 triliun dan diperkirakan butuh 12 tahun.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Prof Daniel, ahli dari ITB yang menyatakan bahwa proyek ini akan menelan dana hingga Rp200 triliun.
Lebih lanjut, Hatta Rajasa pun membeberkan bahwa jika proyek sudah mulai bergerak di lokasi pembangunan, akan ada pengeluaran tambahan sekitar Rp100 triliun agar jembatan termahal kokoh menahan gempuran ombak Selat Sunda.
Menghimpun informasi dari kanal YouTube Mkmthings pada, anggaran yang bakal dihabiskan untuk pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp313 triliun.
Prof Daniel secara gamblang berterus terang bahwa proyek ini tidak hanya berbicara soal anggaran yang nilainya ratusan triliun rupiah. Simak ada apa di baliknya pada poin fakta menarik berikutnya.
3. Struktur Ruang Indonesia Berubah Drastis
Prof Daniel sempat menjelaskan secara blak-blakan dalam diskusi pakar yang digelar pada tahun 2013 silam. Proyek ambisius ini dapat merubah ekosistem Indonesia secara signifikan.
“JSS akan membuat posisi Selat Sunda menjadi semakin penting, sehingga koridor bebas internasional di Indonesia justru akan meluas, karena alur laut timur dan barat akan dibuka yang mengakibatkan kapal-kapal asing akan dengan mudah masuk Indonesia,” ucapnya.
Tidak hanya itu, isu konsesi lahan yang berpotensi pindah ke investor asing pun juga akan berpotensi menjadi masalah baru bagi Indonesia di masa depan.
4. Saingan Baru Jembatan Termahal di Dunia
Tidak heran jika akhirnya Jembatan Selat Sunda akan berakhir disebut jembatan termahal di dunia.
Sebab, rekor penghubung daratan paling fenomenal di China anggarannya saja mentok dengan angka investasi sebesar Rp275 triliun.
Zhuhai Bridge, jembatan penyatu Macau, Hongkong, dan China daratan inilah yang hingga kini masih memegang rekor jembatan termahal di dunia.
Jika megaproyek ini berakhir dapat terealisasi, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan berpotensi melesat menjadi negara maju yang bersaing dengan China nantinya.
5. Panjang jembatan
Pada bagian konstruksi badan Jembatan Selat Sunda yang ada di laut ini nantinya akan dibangun megah sepanjang 75 meter. Bangunan tiang pancang akan menancap setinggi 200 meter dari dasar laut.
Sementara di area Anyer, tubuh infrastrukturnya melebar hingga 60 meter persegi. Tidak hanya jalur mobil yang dirancang, rel lintasan kereta api pun bakal urun dibangun double track.
Fakta menarik selanjutnya, area tancap jembatan ini akan berada di Selat Sunda yang notabene menjadi areal rentang gempa dan berada di dekat palung laut sedalam 150 meter.
Inilah 5 fakta menarik tentang calon jembatan termahal di dunia yang perlu kita ketahui.***