Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Singkat Tentang Mengenal Dua Tingkatan Taubat Menurut Ajaran Islam

inNalar.com – Simak teks khutbah Jumat terbaru dan singkat tentang mengenal dua tingkatan taubat menurut ajaran Islam yang pastinya akan menarik.

Pada teks khutbah Jumat terbaru ini bahasan dan isinya dibuat secara singkat sehingga bisa digunakan sebagai bahan referensi.

Selain itu teks khutbah Jumat terbaru ini membahas dua tingkatan tobat yang pastinya akan menarik jika dibahas lebih lanjut.

Baca Juga: Referensi Link Twibbon Hari Anak Nasional 2022 Paling Keren, Cocok untuk Dibagikan ke Media Sosial

Teks khutbah Jumat terbaru ini juga dilengkapi dengan bacaan doa yang bisa memudahkan penyampaian materi secara jelas.

Adapun isi lengkap teks khutbah Jumat ini sebagaimana dikutip inNalar.com dari islam.nu.or.id sebagai berikut :

Khutbah Pertama

أَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

Jamaah sidang Jumat hafidzakumullah,
Tobat merupakan langkah awal ketika seseorang berniat mengabdikan dirinya pada kebaikan. Keutamaan orang-orang yang bertobat secara jelas disebutkan dalam al-Qur’an,

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى (٨٢)

“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebaikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS Thaha [20]: 82)

Baca Juga: 20 Twibbon Hari Anak Nasional 2022 Terpopuler: Ambil Gratis di Sini Lengkap dengan Cara Pemasangannya

Pada ayat tersebut Allah menegaskan akan mengampuni siapa saja yang bertobat. Tobat secara bahasa artinya الرُّجُوْع (kembali). Sedangkan tobat menurut syara’:

أَلرُّجُوْعُ عَمَّا كَانَ مَذْمُوْمًا فِي الشَّرْعِ إِلَى مَاهُوَ مَحْمُوْدٌ فِي الشَّرْعِ

“Tobat adalah kembali dari segala perbuatan tercela kepada perbuatan terpuji menurut syariat. Syekh Sayyid Abd Al-Wahhab Asy-Sya’rani dalam karyanya al-Minah as-Saniyah membagi taubat menjadi dua;

وَلَهَا بِدَايَةٌ وَنِهَايَةٌ فَبِدَايَتُهَا التَّوْبَةُ مِنَ الْكَبَائِرِ ثُمَّ الصَّغَائِرِ ثم الْمَكْرُوْهَاتِ ثم خِلَافِ الْأَوْلَى ثم مِنْ رُ ؤْيَةِ الْحَسَنَاتِ ثم مِنْ رُؤْيَتِهِ أَنَّهُ صَارَ مَعْدُوْدًا مِنْ فُقَرَاءِ الزَّماَنِ ثم مِنْ رُؤْيَتِهِ أَنَّهُ صِدْقٌ فِي التَّوْبَةِ ثم مِنْ كُلِّ خَاطِرٍ يَخْطُرُ لَهُ فِيْ غَيْرِ مَرْضَاةِ اللهِ تعالى

Taubat terbagi menjadi dua tahapan, tahap permulaan dan akhir.

Pertama, tobat permulaan, yaitu tobat dari dosa-dosa besar, dosa kecil, perkara-perkara yang makruh (dibenci), menyelisihi hal yang lebih utama, melihat pada hal-hal kesenangan (dunia), anggapan bahwa dirinya adalah seorang yang paling fakir, anggapan bahwa dirinya telah benar-benar bertobat, dan tobat dari segala gerak hati kepada selain ridha Allah.

وَأَمَّا نِهَايَتُهَا فَالتَّوْبَةُ كُلَّمَا غَفَلَ مِنْ شُهُوْدِ رَبِّهِ تَعَالَى طَرْفَةَ عَيْنٍ

Kedua, tobat tahap akhir, yaitu taubat dari lalai terhadap Allah walau dalam sekejap.

Baca Juga: Profil Abdulla Yusuf Helal Stiker Baru Persija Jakarta Asal Bahrain Langsung Dikontrak 3 Tahun

Jika dicermati, kedua jenis tobat tersebut di atas merupakan tahapan tobat yang semestinya dijalankan bagi siapa saja yang sedang menempuh jalan taubat.

Diawali tobat dari dosa besar, dosa kecil, meninggalkan perkara yang dihukumi makruh, meninggalkan hal-hal yang tidak mengandung keutamaan, meninggalkan hal yang dapat menyebabkan cinta dunia, meninggalkan anggapan merasa paling menderita di dunia, meninggalkan anggapan bahwa dirinya merupakan orang yang benar-benar telah bertobat dan menghindari segala keinginan hati terhadap sesuatu yang tidak diridhai Allah.

Tobat yang kedua, adalah taubat dari melalaikan Allah. Bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkatan makrifat kepada Allah, melupakan-Nya adalah kemaksiatan. Sebuah ungkapan sufi mengatakan, “Hukum untuk kalian adalah wudhu yang dilakukan setiap kali masuk kamar mandi, sedangkan hukum untukku adalah kewajiban berwudhu setiap kali melupakan Allah” (Robert Frager, Psikologi Sufi, Jakarta: Zaman, hal. 238).

Baca Juga: Kata Gus Baha Terbaru 2022: Segera Miliki 6 Hal Ini Untuk Mempermudah Masuk Surga, Nomor 2 Paling Berat

Bahkan dalam ungkapan tersebut seorang sufi merasa dirinya berhadats ketika lupa mengingat Allah, sehingga baginya wajib berwudhu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sayyid Bakri al-Makki ibnu Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya menjelaskan tentang syarat-syarat taubat. Beliau berkata:

شُرُوْطُ التَّوْبَةِ الَّتِيْ لَا تَصِحُّ إِلَّا بِهَا وَهِيَ النَّدْمُ وَالعَزَمُ وَالإقْلَاُع مِنَ الذَّنْبِ وَالبَرَاءَةُ مِنْ جَمِيْعِ حُقُوْقِ الأَدَمِيِّيْنَ

Di antara syarat sah tobat yaitu :
1. Menyesali segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.
2. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya lagi.
3. Berhenti melakukan dosa.
4. Bebas dari segala hak-hak adamiy (tanggung jawab yang belum selesai dengan orang lain).

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian teks khutbah Jumat mengenai tingkatan dalam tobat, semoga bermanfaat.***

Rekomendasi