Investasinya Rp2,3 Triliun! ‘Kebun Angin’ Pertama dan Terbesar di Indonesia Berada di Sulawesi Selatan

inNalar.com – PLTB Sidrap I menjadi areal kebun angin pertama dan terbesar di Indonesia bahkan kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Ditancap sebanyak 30 turbin, pembangunan areal kebun angin di Sulawesi Selatan ini menyerap dana investasi yang cukup fantastis.

Peresmian proyek kincir angin raksasa ini menjadi salah satu komitmen pemerintah dalam mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025.

Baca Juga: Sinergi Strategis BRI dan HIPMI Lesatkan Ekspansi Bisnis Pengusaha Muda Indonesia

Presiden Jokowi saat itu menekankan bahwa pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan akan terus dilanjutkan di Indonesia.

Mengingat begitu banyak potensi besar yang dimiliki negara ini, seperti energi panas bumi, surya, dan air.

Megaproyek pembangunan ini dikerjakan oleh pihak swasta, yakni PT UPC Renewables Indonesia.

Baca Juga: Dibela-belain Utang 200 Miliar USD, Megaproyek China di Malaysia Terancam Gagal: Sepi bak Kota Hantu

Pembangunan PLTB Sidrap I, yang dimulai pada Agustus 2015 dan selesai pada Maret 2018, memakan waktu sekitar 2,5 tahun.

Pembangkit ini terdiri dari 30 kincir angin dengan ketinggian tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter.

Senior Project Developer PT UPC Renewables Indonesia, Niko Priyambada, menyampaikan bahwa PLTB Sidrap diperkirakan mampu menghasilkan daya hingga 75 megawatt.

Baca Juga: 9 Tahun Masih Jadi Tiang, Jembatan Terpanjang di Kalimantan Selatan Dijanjikan Lanjut Usai Anggarkan Rp1 Triliun

Dengan tersebarnya 30 turbin di areal kebun angin Sulawesi Selatan ini, setidaknya terdapat 70.000 pelanggan yang siap dialiri listrik dengan daya 900 Volt Ampere (VA).

Dengan ketersediaan listrik yang cukup akan mendukung pembangunan dan investasi, serta mendorong pergeseran fokus pembangunan dari barat Indonesia ke timur.

Diperkirakan PLTB ini cukup untuk memasok listrik bagi 70.000 hingga 100.000 rumah pelanggan, dengan harga sekitar USD 0,11 per kWh.

Baca Juga: Belah Perbukitan Sulawesi Selatan, PLTB Pertama di Indonesia Mampu Salurkan Listrik hingga 70.000 Rumah

Tidak hanya itu, proyek ini mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi lebih dari 99%.

PLTB Serap triliunan dan dan ribuan tenaga kerja

Proyek PLTB Sidrap I menghabiskan dana investasi sekitar US$150 juta (sekitar Rp2,32 triliun dengan kurs Rp15.500 per dolar AS).

Baca Juga: Jembatan Bermotif Batik? Ini Dia Infrastruktur Paling Unik di Yogyakarta, Calon Ikon Baru Jogja 2025

Banyaknya investasi dan pembangunan infrastruktur berpotensi membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah besar.

Contohnya yaitu pada proyek ini telah menyerap 4.480 tenaga kerja selama tahap konstruksi hingga operasional.

Pemilihan lokasi proyek di Sulawesi Selatan pun dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Salah satunya adalah penentuan lokasi di Desa Mattirotasi, yang memiliki kecepatan angin ideal dan dekat dengan gardu induk untuk distribusi listrik ke PLN.

Selama proses pembangunan, perusahaan juga membangun infrastruktur jalan, termasuk jalan di Sidrap yang digunakan untuk truk pengangkut material dan jalan dari Pelabuhan Parepare menuju lokasi PLTB.

PLTB juga menjadi Pusat pariwisata

Tidak sampai di sana, komitmen UPC Sidrap Bayu Energi terhadap inovasi dan perkembangan berkelanjutan diwujudkan dengan selesainya pembangunan Pusat Pariwisata PLTB Sidrap Tahap I pada November 2020.

Kemudian, dilanjutkan kembali dengan pembangunan Tahap II yang selesai pada Maret 2023.

Peletakan batu pertama yang dipimpin oleh Bupati Sidrap, Dollah Mando, menandai kolaborasi antara UPC, Pemkab Sidrap, PT. Berdikari United Livestock (BULS), dan masyarakat setempat.

Kemitraan ini bertujuan untuk mengintegrasikan megaproyek kincir angin ini dengan kehidupan masyarakat di Sidrap, Sulawesi Selatan.

Selain itu untuk mendorong perkembangan pariwisata di desa-desa indah Lainungan dan Mattirotasi, serta memperkuat perekonomian kedua desa tersebut.***(Aliya Farras Prastina)

 

Rekomendasi