Tenggak Biaya Rp4 Triliun per Kilometer, Tol Bawah Laut Pertama RI di IKN Diprediksi Peras Dana Super Jumbo

inNalar.com – Indonesia akan mencatatkan sebuah terobosan besar dengan proyek tol bawah laut pertama di negara ini.

Proyek ini merupakan bagian dari sejumlah proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Megaproyek tol bawah laut yang akan menghubungkan Balikpapan dengan pusat Ibu Kota Nusantara, dan diperkirakan menjadi salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Kucurkan Biaya Rp772,9 Miliar, Jembatan Merah Putih Hubungkan 2 Desa Wisata Percontohan di Kota Ambon

Menurut Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga, pemerintah berharap proyek ini dapat dimulai pada tahun 2025.

Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Wida Nurfaida, mengungkapkan bahwa proyek tol bawah laut ini akan dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan

Hal ini dalam sebuah seminar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, pada acara Indonesia-Korea Technical Exchange Seminar 2024.

Baca Juga: Lenyapkan 1000 Ha Lahan, Bendungan Raksasa di Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur Ini Bakal Makmurkan Petani

Untuk pelaksanaannya, tentu proyek ini akan melibatkan tenaga ahli internasional agar dapat mentransfer pengetahuan teknis kepada para insinyur Indonesia.

Pembangunan terowongan bawah laut tersebut akan menjadi bagian dari proyek Jalan Tol IKN, khususnya segmen 4A dan 4B yang terletak di area timur.

Diperkirakan panjang terowongan bawah laut ini akan mencapai sekitar 1,5 kilometer, dengan panjang total tol mencapai 47 kilometer.

Baca Juga: Dibangun di Bawah Tanah Sedalam 30 Meter, Megaproyek LRT Bali Dikhawatirkan Mangkrak, Ini Penyebabnya

Struktur proyek ini akan terdiri dari segmen terowongan sepanjang 1,08 kilometer dan bangunan pendekat sepanjang 0,74 kilometer.

Bangunan pendekat meliputi cut and cover sepanjang 0,34 kilometer dan U-type sepanjang 0,4 kilometer.

Tidak main-main, megaproyek di Kalimantan Timur ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp 11,04 triliun.

Baca Juga: Butuh Waktu 20 Tahun, Begini Kabar Kelanjutan Mega Proyek Jembatan Indonesia dan Malaysia

Desain tol bawah laut IKN menggunakan konsep single box dengan total lebar 40,8 meter yang terbagi menjadi dua chamber, di mana masing-masing dengan tiga lajur dua arah yang memiliki lebar 16,25 meter.

Lajur-lajur ini akan dipisahkan oleh escape/service gallery dan dirancang untuk kecepatan maksimum 100 kilometer per jam.

Proses konstruksi terowongan bawah laut ini akan dilakukan dengan cara menenggelamkan segmen-segmen precast ke dasar laut, yang kemudian distabilkan dengan metode lockingfill dan backfill.

Baca Juga: Sterilisasi Stasiun Yogyakarta, 75 Bangunan Dirobohkan PT KAI Agar Muluskan Proyek Rel Kereta Api

Untuk lokasinya, tol ini akan mulai dibangun di 13 km menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara, melewati Jembatan Pulau Balang.

Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sendiri direncanakan akan memiliki total panjang jalan sepanjang 226 kilometer, termasuk jalan arteri primer, jalan kolektor, dan jalan lokal.

Tol bawah laut ini akan menghubungkan KIPP dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja, menyatakan bahwa pembangunan megaproyek ini memerlukan biaya yang sangat besar, dengan estimasi biaya mencapai sekitar Rp 4 triliun per kilometer.

Proyek ini diharapkan akan mulai dibangun pada tahun 2025, yang bertepatan dengan masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Namun, saat ini proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).*** (Aliya Farras Prastina)

 

Rekomendasi