Target 8.333 Rumah Per Hari, Program 3 Juta Rumah Besutan Prabowo Sudah Dimulai di Banten: Berapa Anggarannya?

inNalar.com – Pemerintah baru-baru ini memulai program ambisius pembangunan 3 juta rumah gratis guna membangun pemerataan. 

Program ambisius ini digagas oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan dimulai di Banten, tepatnya di Desa Sukawali, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, 

Namun, di tengah antusiasme akan program ini, satu pertanyaan besar mengemuka di kalangan publik, berkaitan dengan target dan anggaran proyek. 

Baca Juga: Buang Uang Rp880 Miliar! Bendungan Di Nusa Tenggara Timur ini Gagal Atasi Masalah Krisis Air

Skema Ambisius 3 Juta Rumah Besutan Prabowo

Dilansir dari investor, Ketua Komisi V DPR, Lasarus, menyebutkan bahwa target 3 juta rumah per tahun menuntut Kementerian PKP untuk membangun sekitar 8.333 rumah setiap hari. 

Angka luar biasa ini memerlukan alokasi anggaran hingga Rp 750 triliun per tahun, angka yang jauh melampaui pagu anggaran PKP yang hanya sebesar Rp 5 triliun pada 2025. 

Baca Juga: Perusahaan Anak BRI Raih Peringkat Pertama Dalam Kompetisi Pembukaan Rekening Efek Terbanyak Pada Investor Protection Month 2024

Dalam hitungan rinci, PKP harus membangun 694 rumah setiap jam untuk mencapai target ini, sehingga menjadi tantangan logistik sekaligus finansial yang signifikan bagi kementerian dan pemerintah.

Lasarus mengingatkan, peran serta pihak swasta dalam program ini sangat dibutuhkan meski bersifat terbatas karena pertimbangan komersial. 

Ia mendesak Kementerian PKP (Perumahan kawasan dan permukiman) untuk segera menyusun blueprint atau peta jalan guna memastikan pembangunan berjalan sesuai target.

Baca Juga: Merugi Rp3.400 Triliun Gegara Tsunami, Jepang Gercep Bangun Tanggul Laut Raksasa Terkuat di Dunia 

Program 3 Juta Rumah Gandeng Swasta

Kementerian PKP, yang dipimpin oleh Maruarar Sirait, menggandeng lima konglomerat besar Indonesia untuk mendukung pelaksanaan program ini.

Hal tersebut sebagai upaya mengatasi keterbatasan anggaran yang hanya sekitar Rp 5,07 triliun. Berikut lima konglomerat tersebut:

1. Sugianto Kusuma (Aguan), yaitu pendiri Agung Sedayu Group, yang memiliki rekam jejak di berbagai proyek properti besar seperti Kelapa Gading Square dan Green Lake City.

2. Prajogo Pangestu, yaitu pemilik Barito Pacific, perusahaan yang terkenal dalam industri petrokimia dan energi.

3. Boy Thohir, yaitu pemilik PT Adaro Energy Tbk, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.

4. Franky Oesman Widjaja, yaitu komisaris Utama PT SMART Tbk dari Sinar Mas Group, yang terkenal di sektor kelapa sawit dan energi.

5. Lawrence Barki, yaitu presiden Komisaris Harum Energy, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan nikel..

Program 3 Juta Rumah Gunakan Sistem Gotong Royong

Dalam pelaksanaan proyek ini, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menekankan pentingnya semangat gotong royong. 

“Sesuai Instruksi Bapak Presiden, kita harus gotong royong membangun rumah untuk rakyat,” ujar Maruarar saat peresmian proyek di Banten. Dikutip InNalar.com dari laman resmi Dinas Perumahan Kalteng

Muruarar juga menggarisbawahi, pembangunan perumahan ini membutuhkan struktur birokrasi yang kuat namun tetap sederhana untuk memastikan program berjalan efektif. 

Pembangunan awal di lahan seluas 2,5 hektare di Banten melibatkan Agung Sedayu Group dan Bumi Samboro Sukses. 

Proyek ini mencakup sekitar 250 unit rumah tipe 60/36, yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Terutama bagi mereka yang bekerja sebagai guru, anggota TNI/Polri, ASN berpangkat rendah, serta para milenial dengan penghasilan rendah. 

Lokasi ini dipilih karena kedekatannya dengan Bandara Soekarno-Hatta, menjadikannya strategis bagi masyarakat untuk mengakses fasilitas transportasi dan kegiatan ekonomi.

Ara juga menyebutkan bahwa program percontohan ini diharapkan menjadi model gotong royong dalam pembangunan rumah di wilayah lain. 

Demikian itulah sekilas informasi tentang program 3 juta rumah besutan Prabowo. *** (Gita Yulia) 

Rekomendasi