Kerap Dibikin Uji Nyali, Tanjakan Paling Ekstrem di Yogyakarta Akhirnya Dibabat Rata hingga Melandai

inNalar.com – Tanjakan yang dulu terkenal dengan tingkat bahaya yang tinggi dan ekstrim ini dalam proses normalisasi.

Tanjakan yang berada di Kelurahan Watu Gajah, Gunungkidul ini sebelumnya sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas.

Jalur tersebut menjadi pilihan bagi warga dari wilayah Klaten, Jawa Tengah menuju Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Juga: Proyek JJLS Tetap Dilanjutkan, Begini Nasib Gua yang Ditemukan di Gunungkidul

Tanjakan Clogop dikenal dengan area yang sangat curam dan berkelok sehingga warga yang melintasi area tersebut kesulitan melaluinya.

Berdasarkan kondisi tersebut pembanngunan jalan baru dengan memangkas Bukit Clongop telah dimulai sejak ahir Mei 2024 dan ditargetkan akan selesai pada 31 Desember 2024 mendatang.

Proses pembangunan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp60 miliar dan sudah mencapai sekitar 38 persen.

Baca Juga: Skor ESG dalam S&P Global Meningkat, BRI Tembus Posisi 5 Persen Teratas di Sektor Perbankan Global

Sementara itu, Manajer PPT Suradi Sejahtera Raya (SSR), Apri Novianto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan shotcrete untuk mengantisipasi potensi dampak pada beberapa tebing di ruas jalan apabila terjadi hujan.

Kemudian, proses pengaspalan telah dimulai pada Oktober 2024 dan baru dilakukan untuk jalan Sepanjang 300-400 meter.

Ia menambahkan pada pertegahan Desember akan teraspal semua. Sehingga pada akhir tahun pihaknya akan buka total jalan tersebut.

Baca Juga: Kempiskan Dana 600 Miliar Yen, Perusahaan Jepang Ini Bangun Gedung Pencakar Langit Tertinggi Berbahan Kayu

Lebih lanjut, terdapat pemasangan simbol dana keistimewaan di pasangan baru.

Logo ini memasnjag sekitar 25 meter, mirip dengan logo di ruas jalan Tawang-Ngalang.

Rencananya akan dipasang lampu di sekitar 80 titik, termasuk juga pemasangan rambu-rambu lalu lintas.

Baca Juga: Miris! Proyek Perumahan di Kawarang Gagal, 200 KK Terisolasi dari Dunia Luar Sejak Kejatuhan Era Soeharto

Selain itu, jalan lama dan jalan baru ada selisih ketinggian yakni 9 meter.

Sementara itu, Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Tri Murtoposidi mengungkapkan kemiringan jalan Hargomulyo-Watugajah di Tanjakan Clongop termasuk ekstrem dan bahaya tingkatnya mencapai lebih dari 26 persen.

Hal itu tentunya memunculkan kerawanan bagi pengendara.

Baca Juga: Whoosh! Melesat Tajam 350 Km per Jam, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Viral di Media Asing

Murtoposidi mengungkapkan pengalamannya saat melewati tanjakan ekstrem tersebut. Menurutnya, para pengendara ada saja yang mengalami gagal ngegas.

Begitu pula saat pengendara turun, terkadang ada pula yang gagal ngerem.

Oleh karena itu, jalan baru saat ini mempunyai garde sekitar 10 persen. Dengan begitu lalu lintas akan lebih aman karena lebih jalanan lebih landai.

Pembangunan jalan ini memberikan dampak singifikan terhadap mobilitas kendaraan antar wilayah.

Tanjakan yang sebelumnya curam kini diganti dengan menjadi lebih landai sehingga akan meningkatkan keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas.

Setelah proyek tersebut selesai rencananya tanjakan akan dimanfaatkan warga setempat sebagai objek wisata baru dengan memanfaatkan kehindahan pemandangan dari atas bukit.

Terakhir, proyek tersebut juga menggunakan dana keistimewaan sehingga pembangunannya akan dilengkapi dengan ornamen-ornamen budaya.*** (Ummi Hasanah)

Rekomendasi