

inNalar.com – Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai kebudayaan luhur yang luar biasa diikuti dengan makna lahirnya sejarah dari masa lalu.
Mega proyek merupakan sebuah gagasan dalam pembangunan berjangka panjang untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dengan anggaran yang besar.
Ternyata pada masa lampau pembangunan mega proyek sudah dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Indonesia demi kepentingan masyarakat, salah satunya ditemukan di Jakarta Utara.
Baca Juga: Kerap Dibikin Uji Nyali, Tanjakan Paling Ekstrem di Yogyakarta Akhirnya Dibabat Rata hingga Melandai
Daerah Jakarta Utara pada zaman dahulu dikenal sebagai Sunda Kelapa, merupakan tempat yang memiliki sejarah panjang dengan pemerintahan kerajaan sebagai pengaturnya.
Dibawah kekuasaan kerajaan Hindu yang dan menguasai aliran muara sungai Ciliwung pada masa itu.
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan yang dibangun di daerah Ibu Kota oleh Raja Purnawarman pada tahun ke-4 masehi.
Baca Juga: Proyek JJLS Tetap Dilanjutkan, Begini Nasib Gua yang Ditemukan di Gunungkidul
Kerajaan Tarumanegara dikenal oleh masyarakat sekarang menjadi kerajaan tertua yang berada di Pulau Jawa yang bercorak hindu.
Namun masih banyak misteri yang belum terungkap dari sejarah kerajaan yang satu ini, dikarenakan masih sedikit bukti-bukti berupa prasasti yang ditinggalkan.
Salah satunya adalah penemuan dari Prasasti Tugu di sekitar kampung tugu pada tanggal 4 Maret 1879 oleh peneliti dari Belanda.
Baca Juga: Skor ESG dalam S&P Global Meningkat, BRI Tembus Posisi 5 Persen Teratas di Sektor Perbankan Global
Kemunculan prasasti ini diperkirakan karena adanya pengikisan lapisan tanah akibat gejala alamiah selama bertahun-tahun, mulanya hanya ujung batu yang muncul ke permukaan.
Prasasti dengan bentuk beatu besar ini, awalnya yang muncul di permukaan hanya ujungnya yang memiliki panjang 10 cm, setelah ditemukan oleh JA Van der chijs dia memindahkanya ke museum.
Namun pada tahun 1911 prasasti ini telah dipindahkan secara resmi ke museum perkumpulan atas usaha P De Roo de La Failler.
Hingga sampai saat ini museum yang dulunya dikenal sebagai museum perkumpulan warisan purbakala berubah nama menjadi Museum Nasional yang berada di Jakarta Pusat.
Ternyata saat diteliti ulang, prasasti ini mengandung kegiatan tentang sejarah mega proyek pertama di Indonesia yang menyelamatkan banyak nyawa di wilayah Jakarta Utara.
Tulisan yang berada di batu tugu merupakan prasasti yang menceritakan Raja Tarumanegara yang melakukan mega proyek rekayasa air dengan penggalian dua kanal air.
Penggalian ini dilakukan di sungai Candrabhaga yang menjadi asal mula nama kota Bekasi meskipun, pada saat itu teknologi belum semaju sekarang, tapi mereka sudah membuat proyek yang luar biasa.
Penggalian pertama mega proyek ini diperuntukan mengalirkan air air yang berasal dari hulu agar langsung mengarah ke laut.
Salah satu prasasti tertua di Indonesia ini menggambarkan Raja Purnawarman yang memiliki kekuasaan dan kekayaan untuk memberi perintah penggalian tanah dengan panjang 6.122 tombak atau kurang lebih 12 kilometer dengan nama Gomati.
Kala itu pengerjaan proyek ini memakan waktu yang singkat, hanya dengan 21 hari saja dari bulan Phalguna tanggal 8 paro gelap sampai bulan Caitra tanggal 13 paro terang.
Peninggalan ini selanjutnya menceritakan tentang sungai Gomati yang dibuat di Jakarta Utara memiliki air yang jernih di sekitar kediaman raja.
Karena meraka adalah penganut agama Hindu yang masuk pertama kali ke Indonesia, mereka memberikan penyembahan berupa sapi dengan jumlah 1000 ekor.
Bahkan peneliti sari Indonesia menemukan kecocokan dari mega proyek pertama di Jakarta Utara ini memiliki keterkaitan yaitu dalam pengambilan nama unntuk penamaan sungai.
Tentunya hal ini sangat berarti untuk mengetauhi perkembangan sejarah yang berlaku di masa lalu untuk menentukan pengaruh perkembangan peradaban di India.***(Wahyu Adji Nugraha)