Solo Makin Canggih! Trem Bersuara Senyap Rp20 Miliar Membaur di Jalanan Pusat Kota: Uji Coba Sukses?

inNalar.com – Pentingnya transportasi umum seperti trem di Solo Sebagai efesiensi dalam keberlanjutan bagi kesejahteraan yang dapat memenuhi kebutuhan.

Seperti uji coba trem yang bisa mengurangi kemacetan lalu lintas, menghemat biaya karena dapat diakses dengan harga yang lebih ekonomis.

Meningkatkan aksesibilitas, yaitu kemudahan akses untuk seluruh masyarakat Solo yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

Baca Juga: Pengin Jadi Forest City, Megaproyek China-Malaysia Rp1,536 T Justru Sabet Pamor Kota Hantu Paling Legend se-ASEAN

Dan masih ada yang lainnya, hal inilah yang membuat pemerintah dapat memberikan akses yang lebih banyak lagi melakukan uji coba transportasi.

Sama hal nya dengan salah satu transpotasi ini yaitu Trem, sebuah kereta menggunakan tenaga listrik yang dialiri pantograf yang meluncur di ata kabel udara.

Beroperasi di dalam kota dengan rel khusus, ini bisa menjadi solusi untuk kemacetan, karena keberangkatan berselang dari 5-10 menit.

Baca Juga: Tertimbun Sejak Abad Ke-5 di Jakarta Utara, Jejak Mega Proyek Tertua di Indonesia Akhirnya Terkuak

Dikembang oleh PT INKA dan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2021, kini melakukan uji coba trem otonim bertenaga baterai.

Di Jalan Slamet Riadi, Solo. Ini merupakan bagian dari proyek pengembangan dari sistem kecerdasan buatan atau AI oleh tim ITB.

Lalu dilaksanakan pada trem buatan PT INKA yang didukung oleh pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Baca Juga: Kerap Dibikin Uji Nyali, Tanjakan Paling Ekstrem di Yogyakarta Akhirnya Dibabat Rata hingga Melandai

Trem yang dimiliki oleh PT INKA dibandrol dengan harga sebesar Rp 15 hingga 20 miliar.

Tergantung dari kapasitas penumpang yang ada, untuk versi aslinya hanya sekitar 80 penumpang saja.

Dirancang untuk dapat beroperasi secara otomatis dalam lalu lintas campuran dengan beragam sensor.

Baca Juga: Proyek JJLS Tetap Dilanjutkan, Begini Nasib Gua yang Ditemukan di Gunungkidul

Mulai dari kamera, radar LiDAR dan GNSS dipasang untuk mendeteksi objek di sekitar, dari kondisi apapun yaitu cerah maupun hujan.

Uji coba yang dilakukan di Solo ini berada di lingkungan mixed traffic atau situasi yang memiliki beragam jenis kendaraan dan pengguna jalannya.

Dilaksanakan pada 6-22 November 2024 melintasi berbagai kondisi lingkungan dan kecepatannya.

Baca Juga: Skor ESG dalam S&P Global Meningkat, BRI Tembus Posisi 5 Persen Teratas di Sektor Perbankan Global

Pengujian trem otonom yang dijalankan di Stasiun Purwosari – Solo kota yang memiliki kawasan lintasan rel kereta dakam kota antara kedua Stasiun tersebut.

Di kutip dari inka.co.id oleh InNalar.com pada Senin 11 November 2024, jika adanya trem otonom tidak hanya mendukung pengurangan emosisi karbon.

Tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia, yaitu pengemudi dan meningkatkan keselaman dalam pengoperasiannya.

Krisbiyantoro selaku Manager Humas Daop 6 Yogyakarta menjelaskan, akan membantu pemerintah dalam pengujian trem otonom.

Untuk membangun ekosistem transportasi yang terbaik bagi Indonesia.

Pengujian yang meliputi sistem pengawasan masinis, sistem pengenalan moto, sistem deteksi objek hingga otonom atau driverless.

Yaitu tanpa pengemudi secara keseluruhan di kecepatan dalam mengoperasionalnya dan kondisi yang ada.***

Rekomendasi