

inNalar.com – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I di daerah Jawa Barat menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.
Tujuannya, yaitu untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Proyek yang memanfaatkan sumber air dari Waduk Jatiluhur, telah lama menjadi salah satu sumber daya air penting di Indonesia.
Baca Juga: Terowongan Bawah Laut Jerman Tembus ke Denmark! Tekor Biaya 7 Miliar Euro Tapi Proyek Tuai Kritik
Dengan adanya proyek tersebut diharapkan untuk penyediaan air bersih dapat mudah didapatkan dan dijangkau oleh banyak rumah tangga yang membutuhkan.
Terdapat tujuan penting dalam pembangunan proyek SPAM Jatiluhur ini, yaitu meningkatkan akses air bersih.
Mengatasi masalah kekurangan air bersih yang masih dihadapi oleh banyak masyarakat.
Mengurangi ketergantungan penggunaan air tanah, hal ini karena jika digunakan berlebihan akan menyebabkan penutupan muka tanah dan kerusakan lingkungan.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika air bersih terpenuhi maka akan mengembangkan kualitas hidup, mengurasi resiko penyakit dan mendorong kegiatan ekonomi lokal.
Dan yang terakhir adalah mendukung konservasi sumber daya air, yaitu fokus dari penggunaan sumber daya air berkelanjutan dan efisien serta kelestarian lingkungan.
Dikutip oleh inNalar.com melalui ekon.go.id menjelaskan untuk kapasitas pengaliran 4.750 liter per detik, memiliki 5 offtaker dan 2 instalasi pengolahan air (IPA).
Biaya investasi mencapai 16,375 triliun menggunakan skema pendanaan dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan untuk sistem hilir SPAM Jatiluhur I melalui APBN dan SBSN pada anggaran tahun 2023-2024.
Dapat melayani kebutuhan untuk Kabupaten Karawang (350 lpd), Kabupaten Bekasi (100 lpd), Kota Bekasi (300 lpd) dan DKI Jakarta sebesar (4000 lpd).
Selain itu, akan menyumpali air bersih sebesar 300.000 sambungan baru yang nanti juga akan dibangun fasilitas penampungan air.
Yaitu Distribution Center Cilincing yang berkapasitas 20.000 meter kubik dan juga di Pondok Kopi kapasitasnya 5.000 meter kubik.
Baca Juga: Dukung Inovasi Produk Kopi Aceh, Pemerintah Bangun Fasilitas Gedung Senilai Rp 100,3 Miliar
Selain itu, juga akan diperluas jaringan perpipaan di wilayah timur Jakarta yang mendukung suplai dari SPAM Jatiluhur.
Jaringan yang mencakup 10 kelurahan sebanyak 68.000 sambungan yang dilakukan tanpa ada biaya, hanya dikenakan Uang Jaminan Langganan (UJL).
Dengan adanya distribusi air ini, masyarakat bisa beralih dari penggunaan air tanah dan mampu menjaga kestabilan lingkungan.
Tidak hanya di daerah atau kota tertentu, dipastikan akan menyeluruh ke wilayah lainnya.
Pemerintah juga akan memastikan sistem distribusi air minum ini akan jadi penyedia utama air di Jakarta.***