Sudah Ada 10 Tahun, Tapi Mega Proyek Kota Baru di Lampung Ini Cuma Dipasangi Lampu Jalan?

inNalar.com – Mega proyek di Kabupaten Lampung Selatan saat ini mengalami mangkrak, padahal sudah 10 tahun berlalu semenjak berakhirnya pemerintahan Sjachroedin Z-P pada tahun 2013.

Sebenarnya urutan dari perencanaan Kota Baru di wilayah Lampung sudah dimulai sejak tahun 2009 dengan pembebasan lahan pada 2010.

Kemudian dilanjutkan pembangunan tahap 1 perihal perencanaan teknis, pembangunan jalan, gedung PIB dan gerbang Kota Baru pada 2011.

Baca Juga: Nyempil di Ujung Tebing, Desa Paling Berbahaya di China Ini Terletak di Ketinggian 1.700 Meter

Selanjutnya tahap 2 digunakan untuk membangun kantor gubernur, kantor DPRD, balai adat, masjid, tugu selamat datang, jembatan dan jalan, pada tahun 2012, untuk tahap ketiga berupa kontruksi jalan, danau, kelistrikan, dan rintisan RTP pada 2013.

Pada tahun 2015 dan 2017 akan dibangun RSUD Bandar Negara Husaha dan rumah susun, untuk 2018 dibangun bumi perkemahan pramuka.

Lalu review masterplan Kota Baru dimulai pada 2020, perencanaan gedung perkantoran pada 2022 dan pembangunan akses jalan dan taman kota dibangun pada 2023.

Baca Juga: Revitalisasinya Capai Rp50 Miliar! Museum di Yogyakarta Ini Semakin Modern Berkat Fasilitas Super Canggih

Sayangnya, semua perencanaan yang matang tersebut tidak diiringi dengan prioritas pembangunan yang terfokus pada mega proyek ini di masa kepemimpinan Arinal Djunaidi dikarenakan adanya defisit anggaran.

Defisit anggaran sendiri ialah batasan yang menujukkan keadaan anggaran ketika jumlah belanja melampaui atau lebih besar dari pendapatan yang diperoleh.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Abdul Malik Sadat Idris mengungkapkan bahwa proyek yang telah mangkrak ini akan dilanjutkan karena lahan tanahnya sudah tersedia hanya perlu peningkatan terhadap inovasi untuk kebermanfaatanya.

Baca Juga: Terbentang 958 KM di Cilegon-Gresik, Prabowo Akan Selamatkan Jakarta dengan Tanggul Raksasa Rp700 Triliun!

Dalam pembangunan kota, akan memakan waktu yang panjang dan lama bahkan bisa sampai puluhan tahun.

Tentunya dengan pembangunan jangka panjang, harus dilihat juga progres dari mega proyek ini setiap tahunya dengan tujuan utama untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Bappenas akan menggandeng semua pihak agar penyelesainya bisa dikerjakan secara bertahap, mereka juga tengah menjalani kegiatan bersama master plan kota aglomerasi Bandar lampung.

Baca Juga: Selain Tandon Air Minum IKN, Bendungan Rp 836 Miliar di Kalimantan Timur Bakal Buka Potensi Cuan Ini

Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan mega proyek di Lampung ini tentunya membutuhkan dana yang besar, pada awal pembangunan di masa kepemimpinan Sjachroedin Z-P APBD yang dianggarkan sebesar Rp 1.2 triliun.

Namun untuk sekarang, pemerintah akan mengaji ulang tentang anggaran yang dibutuhkan untuk melengkapi serta membenahi saran dan prasarana.

Luas lahan yang digunakan utuk pembangunan Kota Baru sekitar 1.300 hektare, dengan pembagian di beberapa kawasan.

Baca Juga: Megahnya Melebihi Stadion Warisan Abah Anies! GOR Garuda Indonesia di IKN Muat Tampung hingga 500.000 Penonton

Kawasan goverment core seluas 434,73 hektare, city center seluas 155,11 hektare, new downtown sekitar 125,61 hektare, education corridor seluas 200,5 hektare, housing park 263,17 hektar, forest park 128,88 hektare.

Terdapat kebijakan baru dalam pembuatan Kota Baru, hal ini diatur di RPJPD Lampung 2025-2045 pada tahap pertama akan dilakukan percepatan koordinasi, implementasi untuk infrastruktur, kerangka regulasi dan infrastruktur kewilayahan serta fasilitas pendukung lainya.

Sayangnya, lahan yang seharusnya diolah pemerintahan daerah malah disalahgunakan oleh masyarakat sekitar untuk menanam palawija.

Baca Juga: Aneh Tapi Unik! Myanmar Pernah Jalankan Proyek Operasi Militer Pindahkan Hantu Gentayangan dari Ibu Kota

Beberapa bangunan sebenarnya sudah berdiri misal seperti kantor gubernur, masjid besar, dan beberapa gedung lainya namun, masih berbentuk pondasi dan tidak terurus.

Pengerjaan mega proyek yang mulai dihidupkan membuat salah satu instansi pendidikan yaitu Institut Teknologi Sumatera ingin mendukung program ini.

Khususnya dalam pemanfaatan ilmu pengetauhan guna mewujudkan konsep dari smart city, hal ini bisa terjadi karena mereka memiliki fasilitas sumber daya yang mumpuni.

Pj. Gubernur Samsudin menyambut baik dengan kabar tersebut, dia menyampaikan prinsip pembangunan kota akan dilakukan untuk kedepanya dengan melalui pembedahan perencaan daerah bahwa program ini bisa dikembangkan menjadi kota modern.

Sampai saat ini Pemerintahan Provinsi Lampung baru memasang penerangan jalan yang berada di mega proyek Kota Baru.

Sedangkan masih banyak fasilitas seperti akses jalan jalan yang menuju kota masih mengalami beberapa kerusakan akibat sring dilalui oleh kendaraan.

Gubernur menyampaikan bahwa dia akan berusaha untuk membuat proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sehingga penggunaan dana anggaran tidak hanya diambil dari APBD namun juga mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah pusat.***(Wahyu Adji Nugraha)

 

Rekomendasi