Proyek Turbin Pintar RI-China, PLTB Ini Bakal Pasok Listrik Hingga 200 MW Ke Daerah Timur Indonesia

inNalar.com – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), terus mendorong dan mempercepat transformasi bisnisnya ke industri energi hijau guna mendukung program Pemerintah Indonesia dalam upaya pengurangan emisi, seperti pembangunan PLTB.

Tidak hanya itu, proyek industri energi hijau seperti PLTB ini juga dilakukan guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060 sesuai dengan Paris Agreement.

Transformasi bisnis industri energi hijau ini semakin menjadi sorotan dengan adanya kesepakatan untuk membangun PLTS Terapung (Floating Solar Power Plant) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) antara BNBR dan Envision Energy International Ltd.

Baca Juga: Korea Selatan Investasi Rp3,7 Triliun, Karawang Bakal Punya Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Asia Tenggara

Penandatanganan nota kesepahaman terkait kerja sama ini dilakukan oleh Direktur BNBR, Roy Hendrajanto, dan Hu Yingchun, selaku Senior Vice President Envision, dilansir dari Bakrie-Brothers

Acara ini diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan juga dihadiri oleh Prabowo Subianto.

Roy menyatakan Perseroan BNBR dan Perusahaan Envision sedang mengeksplor pembangunan PLTB yang kapasitasnya mencapai 200 Mega Watt.

Baca Juga: China Bangun Kota Termahal di Dunia, Berlimpah Megaproyek dengan Total Investasi Mencapai Rp8.120 Triliun!

Rencananya, PLTB yang dirancang ini akan menerapkan teknologi hibrida, guna menyediakan pasokan listrik yang bersih, andal, dan juga berkelanjutan, khususnya untuk wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur.

Untuk menjaga pasokan listrik ke jaringan-jaringan yang lebih luas, akan ada potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Grup Bakrie lainnya.

Terutama dalam penyediaan gas bumi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang juga akan memasok listrik ke jaringan.

Baca Juga: Bandara Internasional Nusantara di IKN Sudah Terdaftar ICAO dengan Kode WALK, Intip Progres Terbarunya

Selain itu, BNBR dan Perusahaan Envision juga berencana untuk eksplor peluang dalam pengembangan kawasan industri hijau seluas 1.000 hektar di nusantara ini.

Roy menekankan bahwa kerja sama ini juga merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mendukung program pertumbuhan domestik yang diinisiasi oleh pemerintah.

Diharapkan, akan semakin banyak investasi asing yang akan masuk ke Indonesia, khususnya di bidang pengembangan energi hijau.

Baca Juga: Gunakan Teknologi Canggih, Proyek Sanitasi Jakarta Ini Bakal Kelola Air Limbah hingga 240.000 M3 per Harinya

PT Bakrie & Brothers Tbk. sendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor manufaktur dan infrastruktur.

Seperti manufaktur pipa baja lasan, kendaraan listrik dan suku cadang otomotif, serta pengembangan infrastruktur kelistrikan dan energi terbarukan.

Sementara itu, Envision Energy International Ltd. adalah perusahaan energi asal China yang menyediakan solusi energi terbarukan untuk sektor perusahaan, pemerintah, dan institusi global.

Baca Juga: Sedot Rp 72,5 Triliun Untuk Bendung Sungai Nil, Bendungan di Ethiopia Malah Bikin ‘Panas’ Benua Afrika

Envision berfokus pada desain dan pembuatan turbin angin pintar, smart energy storage systems, dan green hydrogen solutions.

Selain proyek yang sedang dirancang, kedua perusahaan ini juga berencana menginisiasi pengembangan rantai pasok pengolahan nikel.

Inisiasi ini bertujuan untuk mendukung industri baterai kendaraan listrik, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Envision, Hu Yingchun, menyatakan kebanggaannya dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi canggih di industri energi hijau Indonesia.*** (Aliya Farras Prastina)

Rekomendasi