

inNalar.com – Mundur dari komentator Liga 1 Indonesia, Valentino Jebret syok saat mengetahui tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Valentino Jebret menceritakan kisah pilu nya saat mendengar kejadian yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang.
Yang waktu itu dirinya baru saja pulang setelah mengisi acara Liga 1 di Indosiar pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Syok Saat Mengetahui Tragedi Sepakbola di Kanjuruhan, Valentino Jebret Akan Mundur Dari Dunia Bola?
Valentino mendengarkan kabar duka dari para teman dan followersnya tentang tragedi sepakbola tersebut.
Valentino Jebret yang pada waktu malam tersebut telah mendengar adanya dua korban jiwa.
Sehingga pada pagi hari Valentino mendengar jika ada 120 lebih korban jiwa di stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: 20 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Dilengkapi dengan Sejarah dan Keutamaannya
Selain itu Valentino Jebret juga mengundurkan diri dan berhenti menjadi pembawa acara bola.
“Untuk sepakbola nasional gue mundur,” jelas Valentino Jebret saat berada di Podcast bersama Deddy Corbuzier.
Selain itu Valentino Jebret juga menceritakan jika dirinya pernah beberapa kali di blacklist oleh beberapa stasiun Televisi.
Baca Juga: 20 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Dilengkapi dengan Sejarah dan Keutamaannya
Namun, bagaimana nasib berikutnya dan cerita tentang tragedi sepakbola yang terjadi di stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Valentino Jebret juga menjelaskan terkait tragedi yang ada di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Pada malam tersebut Valentino telah mendengar kabar, jika terdapat dua korban pada tragedi sepakbola tersebut.
“Pagi-pagi, secara resmi waktu itu diumumkan 120an (korban jiwa) itu gue langsung syok,” jelas Valentino Jebret.
Valentino juga menyebutkan jika dirinya merasa bersalah, karena beberapa kali sempat mengajak orang-orang untuk menonton di stadion.
Namun, dirinya yang merasa syok karena tahu kejadian di Kanjuruhan, Malang menelan banyak korban.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 221: Soal Essay Tentang Perlawanan Rakyat Tehadap VOC
Valentino menyebutkan jika hal tersebut terjadi karena kesalahan keamanan dari pihak penyelenggara.
Selain itu penonton pada saat itu juga tidak bisa melakukan apa-apa ketika terjadi keributan di stadion.
Yang disayangkan juga banyak wanita dan balita yang ikut menonton pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Penuh Makna dan Bikin Langsung Update ke Media Sosial
Namun, berikut ini 3 sanksi yang diberikan oleh pihak Arema FC karena kelalaiannya di Stadion Kanjuruhan.
Putusan Pertama ; “Kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah. Dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase Malang. Kemudian itu jaraknya 210 kilometer dari lokasi.”
“Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi Rp 250 juta. Yang ketiga, pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat pada hukuman yang lebih berat. Ini adalah hasil sikap kepada klub dan panitia pelaksanaanya pada Oktober kemarin.”
Putusan Kedua; “Sedangkan kepada Panitia Pelaksana, siapa itu ketuanya, yaitu Saudara Abdul Haris, sebagai Ketua Pelaksana. Sebagai Ketua Pelaksana dia harus bertanggung jawab terhadap kelancaran event besar ini. Dia harus jeli, dia harus cermat dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan.”
“Kami melihat Ketua Pelaksana tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan cermat, dan tidak siap. Gagal mengantisipasi kerumunan orang datang padahal punya steward. Ada hal-hal yang harus disiapkan, pintu-pintu yang seharusnya terbuka, tapi tertutup. Ini menjadi perhatian dan pilihan kami adanya hal-hal yang kurang baik, mungkin pengalaman juga, kepada saudara ketua Panitia Pelaksana, Abdul Haris, tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup.”
Putusan Ketiga ; “Kemudian ada kepada officer atau steward, orang yang mengatur semua keluar masuk penonton pintu semuanya. Siapa itu? security officer Arema FC adalah Suko Sutrisno. Dia bertanggung jawab kepada hal yang harus dilaksanakan tapi tidak terlaksana dengan baik.”
Baca Juga: Bacaan Pendek Sholawat Nabi Muhammad SAW, Baca saat Peringatan Maulid Nabi 2022 agar Dapat Keutamaan
“Merujuk pada pasal 68 huruf A, junto pasal 19, junto pasal 141 Komdis PSSI, tahun 2018, saudra Suko Sutrisno sebagai petugas keamanan security officer tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup. Itu tiga hal yang kami putuskan oleh Komdis dari hasil investigasi kami di lapangan.”
Hal tersebut disampaikan oleh Komite Disiplin PSSI atas sanksi yang diberikan kepada tim Arema FC.***