30 Ribu Orang Hirup Tembakan Gas Air Mata di Saat Liga Argentina, Mirip Kejadian di Stadion Kanjuruhan

inNalar.com – Kembali terjadi tragedi penembakan gas air mata yang terjadi di dalam stadion. Diketahui setelah stadion Kanjuruhan, Malang banyak menelan korban, kini terjadi tragedi yang sama.

Kejadian yang berada di Argentina tersebut telah menelan 1 korban jiwa dan 100 orang yang diketahui luka-luka dalam kejadian tersebut, hingga pertandingan terpaksa dihentikan.

Kronologinya, ketika banyak suporter yang berada di luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion, sehingga bentrokan pun terjadi antara polisi dan suporter.

Baca Juga: Selain Tragedi Kanjuruhan, Kejadian Serupa Terjadi Kembali di Liga Argentina, 100 Luka-luka dan 1 Tewas

Hingga, suporter yang berada di dalam stadion panik dan berusaha menyelamatkan dirinya dengan berlari ke tengah lapangan untuk menghindari bentrok yang terjadi.

Dilansir dari TyC Sport mengenai kejadian tersebut, kini terdapat 30.000 orang yang saat itu berada di dalam stadion menghirup gas air mata, sehingga pertandingan dihentikan.

Pertandingan laga antara Gimnasia dan Boca Juniors dalam Laga Argentina harus dihentikan sementara pada menit ke 9, imbas terjadinya kerusuhan yang ada di stadion.

Baca Juga: Lesti Kejora Sudah Sering Jadi Korban KDRT Rizky Billar, Polisi: Sempat Dilempar Bola Billiard, Ini Puncaknya

Insiden penembakan gas air mata terjadi pada lanjutan Liga Argentina. Momen itu terjadi pada laga pekan ke-23 antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors, Jumat 7 Oktober 2022 pada pagi hari.

Laga antara Gimnasia vs Boca Juniors sedianya digelar pada pukul 07.30 pagi WIB. Bagi Boca Juniors, ini adalah duel yang sangat penting. Sebab, mereka akan berada di puncak klasemen jika menang.

Sementara, bagi Gimnasia, jika mampu menang atas Boca Juniors, mereka bakal merangsek ke papan atas klasemen. Gimnasia kini berada di posisi ke-6 klasemen dengan 37 poin. Mereka hanya tertinggal lima poin dari Boca yang ada di posisi kedua.

Baca Juga: Mirip Tragedi Kanjuruhan, Ricuh Pertandingan Liga Argentina Hingga Tembakan Gas Air Mata, 100 Orang Luka

Di luar stadion, ada banyak fans dengan tiket yang tidak bisa masuk ke lapangan. Mereka mencoba untuk masuk ke stadion. Di sisi lain, kepolisian merespon situasi dengan melakukan tindakan yang keras.

“Petugas polisi mulai menembakkan gas air mata dan peluru karet. Sedemikian rupa sehingga gas-gas ini akhirnya memasuki lapangan permainan, dan mempengaruhi para pemain, staf pelatih dan wasit,” tulis TyC Sport.

Namun, karena situasi tidak terkendali, laga resmi dihentikan pada menit ke-9, sehingga polisi memukul mundur para suporter yang memaksa masuk ke dalam stadion.

Baca Juga: Hasil Visum Lesti Kejora Terkait KDRT yang Dilakukan Rizky Billar, Polisi: Luka Memar hingga Gangguan Fungsi

“Itu adalah kekacauan, 30.000 orang menghirup gas air mata. Pertahanan Sipil dapat mengevakuasi stadion tanpa harus bertabrakan dengan orang-orang yang berusaha mendobrak stadion untuk masuk.”

“Prioritas kedua adalah untuk merawat yang terluka, yang tadi saya katakan jumlahnya banyak. Sayangnya, kematian seorang pria berusia 56 tahun yang memiliki masalah jantung harus dilaporkan,” tulis TyC Sport.

TyC Sport telah memberi informasi awal bahwa ada satu korban meninggal pada kejadian tersebut. Sementara, puluhan ribu orang harus menghirup gas air mata.

Baca Juga: Breaking News, Jokowi: Sepak Bola Indonesia Tidak Dikenakan Sanksi FIFA

Menurut laporan dari TyC Sports, ada banyak penonton yang datang ke Stadion Juan Carmelo Zerillo untuk menyaksikan pertandingan. Lantaran kondisi di dalam stadion sudah penuh, pintu stadion ditutup lebih cepat dari waktu seharusnya.***

Rekomendasi