

inNalar.com – Tempat wisata umumnya memiliki banyak fasilitas megah dan terurus dengan baik. Namun sebuah taman di Bali justru sudah terbengkalai selama lebih dari 20 tahun dan kini jadi objek wisata.
Taman Festival Bali, yang dulunya sebuah taman hiburan megah, kini menjadi salah satu tempat wisata unik di Bali.
Berlokasi di Padang Galak, Denpasar, taman ini pertama kali dibuka pada tahun 1997 oleh PT.Abdi Persada Nusantara.
Dengan luas sekitar 8,98 hektare, taman ini menawarkan berbagai atraksi, termasuk teater 3D, reptilarium, dan wahana hiburan modern.
Namun, ambisi besar ini harus terhenti setelah taman ini ditutup pada 1999 karena kesulitan finansial dan perencanaan.
Setelah penutupannya, Taman Festival mengalami berbagai peristiwa yang menambah kesan mistisnya. Kebakaran besar pada 2012 menghancurkan sebagian besar struktur yang tersisa.
Kini, reruntuhan bangunan di lokasi tersebut ditumbuhi oleh tanaman liar, menciptakan perpaduan unik antara kehancuran dan keindahan alam.
Puing-puing yang tersisa, seperti dinding penuh coretan grafiti, kolam-kolam kosong, dan bekas kebakaran, memberikan atmosfer horor yang sering menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Meski telah terbengkalai lebih dari 20 tahun, taman ini memiliki daya tarik tersendiri. Para pemburu konten dan fotografer sering menjadikan tempat ini sebagai latar yang eksotis untuk karya mereka.
Vegetasi liar yang menyelimuti area ini turut menambah kesan alami sekaligus misterius.
Selain keindahan visual, aura mistis taman ini menjadi magnet bagi pengunjung. Banyak cerita beredar tentang pengalaman mistis di lokasi tersebut.
Hal ini membuat Taman Festival Bali dijuluki sebagai salah satu tempat wisata horor di pulau dewata. Meskipun tidak ada bukti konkret tentang kejadian-kejadian ini, cerita-cerita tersebut cukup untuk menarik perhatian mereka yang penasaran dengan dunia mistis.
Tidak hanya itu, taman ini juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah hiburan di Bali. Ketika pertama kali dibangun, taman ini diharapkan menjadi destinasi hiburan terbesar di Indonesia.
Kini, sisa-sisa kejayaannya menjadi pengingat bahwa ambisi besar tidak selalu berakhir seperti yang direncanakan.
Reruntuhan bangunan yang terabaikan juga menjadi simbol kuat tentang bagaimana alam dapat merebut kembali apa yang telah diambil darinya.
Untuk mengunjungi Taman Festival, wisatawan tidak perlu membayar biaya masuk, namun ada beberapa tempat terdapat beberapa orang yang akan meminta bayaran untuk dapat diakses.
Meskipun tidak ada fasilitas seperti taman hiburan pada umumnya, daya tarik taman ini terletak pada keunikan dan ceritanya yang berlapis.
Bagi mereka yang menyukai eksplorasi urban atau berburu pengalaman berbeda, Taman Festival Bali menawarkan sensasi menjelajah tempat terbengkalai yang dipadukan dengan pemandangan alam eksotis.
Taman Festival Bali bukan hanya tentang reruntuhan dan cerita mistis. Ini adalah tempat yang mengundang pengunjung untuk merenungkan sejarahnya, dan menikmati keindahan alamnya.
Bagi sebagian orang, tempat ini adalah pengingat bahwa keindahan sering kali ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga, termasuk di tengah kehancuran dan kesunyian.***(Muhammad Arif)