Pertama di Indonesia! Rumah Sakit Jakarta Barat ini Gunakan Teknologi Robotik Untuk Operasi Jantung

inNalar.com – Sebuah RS rujukan dalam penanganan penyakit jantung di Jakarta Barat, mencatatkan sejarah untuk Indonesia dengan penggunaan teknologi robotik.

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mampu menjalankan operasi jantung dengan teknologi robotik. 

Hal ini menjadi pertanda, teknologi robotik ini membuka babak baru dalam pelayanan operasi jantung di Indonesia.

Baca Juga: Habiskan Biaya Revitalisasi Rp46 Miliar, Pasar Kebanggaan Lampung Ini Mampu Tampung 799 Pedagang

Teknologi yang diterapkan di RSJPD Jakarta Barat ini menawarkan solusi yang lebih canggih, aman, terjangkau, akurat, dan efisien bagi pasien.

Operasi dengan menggunakan sistem bedah robot, memungkinkan ahli bedah mengontrol setiap instrumennya dengan tingkat presisi yang tinggi serta detail.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa teknologi robotik ini memberikan keunggulan signifikan dibandingkan metode konvensional.

Baca Juga: Melalui COP 29, Indonesia Berkomitmen Tingkatkan Proyek EBT hingga 75% Demi Kendalikan Perubahan Iklim

Keunggulannya meliputi kemampuan untuk melakukan bedah minimal invasif dengan sayatan lebih kecil dan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Selain itu, dengan teknologi ini para dokter bedah akan lebih mudah dalam menjangkau area jantung yang sulit diakses.

Ini akan mempengaruhi waktu pemulihan. Proses pemulihan akan lebih cepat, yakni 2-3 hari. Sedangkan jika menggunakan konvensional, recovery-nya 5 sampai 7 hari.

Baca Juga: Digeber Prabowo Subianto, Dulu Proyek Nuklir di Indonesia Sudah Bikin Presiden RI Ini Menggebu-Gebu

Tidak sampai di sana, Menkes juga menyampaikan bahwa biaya tindakan dengan teknologi ini lebih murah daripada metode konvensional.

Harapannya ke depan, biaya dengan teknologi canggih ini dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Pelaksanaan operasi ini dipimpin oleh Dr. dr. Dudy Hanafy, Sp.BTKV, Subsp. JD (K), MARS, sekaligus bekerja sama dengan seorang proctor yang berasal dari India.

Baca Juga: Beralih ke Era Prabowo, PLTS Terbesar se Asia Tenggara di Jawa Barat Ini Masih Jadi Proyek EBT Kebanggaan RI

Dr. Dudy memiliki pengalaman yang mendalam terkait operasi robotik dan minimal invasif di Amerika Serikat, Ia juga dikenal sebagai pendiri Alliance Hospital yang berlokasi di Texas Barat.

Operasi dengan toknologi robotik ini dilakukan pada Rabu, 13 November 2024 di RSJPD Harapan Kita, Jakarta Barat.

Pasien pertama sedang menjalani operasi bypass jantung koroner total atau Totally Endoscopic Coronary Artery Bypass (TECAB).

Baca Juga: Proyek PLTN di Indonesia Masih Sulit Realisasi Gegara Nimby Syndrome, Apa Itu?

Lalu untuk pasien kedua memiliki kasus pada katup mitral. Kemudian pasien terakhir yang melakukan operasi, dihadapkan pada kasus lubang ASD.

Setidaknya lima pasien dijadwalkan menjalani operasi ini di pekan yang sama.

Dr. Dudy mengatakan seluruh pasien yang dioperasi dalam kondisi sadar dan stabil selama operasi berlangsung. Setelah selesai, mereka dapat beraktivitas normal kembali.

Ia menambahkan bahwa metode canggih ini mempercepat pasien untuk dapat melakukan pergerakan berat dan mengurangi tingkat rasa sakit yang dirasakan.

Operasi yang dilakukan secara konvensional tanpa bantuan robot, membutuhkan waktu 2 hingga 3 bulan.

Sedangkan operasi yang menggunakan metode robot memungkinkan pasien dapat kembali aktivitas normal hanya dalam kurun waktu satu minggu.

Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, dr. Iwan Dakota, menyatakan bahwa bedah jantung robotik umumnya hanya dilakukan di negara dengan sistem kesehatan maju dan akses teknologi canggih.

Dan Indonesia berhasil menjadi salah satu negaranya.

Kementerian Kesehatan mendukung penuh pengembangan teknologi ini dan berencana memperluas penggunaannya di rumah sakit vertikal di seluruh Indonesia.

Menteri Kesehatan mengungkapkan harapannya agar RSJPD Harapan Kita Jakarta Barat terus menjadi pusat pengampuan bagi 34 rumah sakit provinsi dan 514 rumah sakit kabupaten/kota.

Selain itu, RS ini diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan teknologi kesehatan untuk meningkatkan pelayanan jantung di Indonesia.*** (Aliya Farras Prastina)

Rekomendasi