Susul Bandara YIA Jadi Bandara Ramah Lingkungan, Bandar Udara Pondok Cabe OTW Disulap Eco Friendly Airport

inNalar.com – PT Pertamina akan menjadikan Bandara Pondok Cabe menjadi Eco-Friendly Airport.

Bandara yang terletak di Banten ini dikelola oleh anak usaha Pelita Air akan memulai penerapan konservasi energi dan pemanfaatan EBT pada Bandar Udara Pondok Cabe.

Kerja sama dalam pengelolaan bandara ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM dengan PT Pelita Air Service.

Baca Juga: Ratakan 2 Kecamatan! Flyover di Pekanbaru Butuh Dana Hampir Empat Kali Lipat dari Anggaran Awal

Penandatanganan perjanjian ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan Bandara Pondok Cabe menjadi bandara berkonsep ramah lingkungan (Eco Friendly).

Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Dirut PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan dan Sahid Junaidi selaku Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE.

Tidak lupa, disaksikan pula oleh berbagai pihak terkait. Penandatanganan pada hari Selasa tanggal 5 November 2024 dengan bertempat di Kantor Pusat PT Pelita Air Service, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Lanjut Hingga 2 Daerah di Jawa Barat Ini, Efektif Tingkatkan Perekonomian?

Bagus Agung selaku SVP Corporate Finance mengungkap bahwa Pelita Air memberikan inisiatif untuk melakukan transformasi bisnisnya baik di darat maupun udara.

Terkait juga bagaimana nantinya Pelita mengelola airport di Pondok Cabe dengan wawasan keberlanjutan.

Yaitu dengan cara melakukan konservasi energi, electric city dengan power supply generation menggunakan EBT.

Baca Juga: Kebijakan PPN Naik 12 Persen di 2025, Ini Daftar Barang Sehari-Hari yang Tidak Ikut Mengalami Kenaikan Harga

Pelita ingin berkontribusi terhadap komitmen pemerintah Indonesia untuk net zero emission kedepan.

Mereka mengharapkan MOU ini menjadikan langkah Pertamina ke depan untuk mendukung net zero emission 2060 bahkan bisa lebih cepat.

SVP Corporate Finance PT. Pelita menaruh harapan besar dari kerja sama yang terjalin antara Dirjen EBTKE dengan PT Pelita Air Service melalui GIZ ini.

Baca Juga: Lulus SKD? Ini Rahasia Sukses Menghadapi Tahapan SKB CPNS 2024

Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh dan rujukan bagi bandara lainnya dalam pengimplementasian teknologi hijau.

Dendy Kurniawan selaku Direktur Utama PT Pelita Air Service juga mengatakan implementasi konsep pembangunan berkelanjutan di Bandar Udara Pondok Cabe merupakan inisiatif yang dijalankan perusahaan untuk mengambil peran dalam mewujudkan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan.

Inisiatif ini tentu bukan hanya inisiatif jangka pendek tetapi merupakan inisiatif berkelanjutan di industri aviasi tanah air.

Baca Juga: 706 Peserta Lolos SKD Kemendagri 2024, Berikut Bocoran Tips Persiapan Tes SKB

Sekretaris Dirjen EBTKE Sahid Junaidi menyampaikan harapannya agar penerapan konservasi energi dan pemanfaatan EBT di Bandar Udara Pondok Cabe membuka potensi kerja sama.

Kemudian memperoleh manfaat secara optimal untuk mewujudkan upaya penanggulangan dampak perubahan iklim dan mitigasi efek gas rumah kaca.

Sebagai pelaksana proyek ini, GIZ melalui program Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) memiliki tujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem energi bersih yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan adanya kerja sama ini, Pelita Air dan Dirjen EBTKE berkomitmen untuk mewujudkan efisiensi energi semaksimal mungkin serta mendorong pemanfaatan EBT di lingkungan bandara.

Rencana besar ini juga diharapkan dapat mempercepat transisi menuju bandar udara rendah karbon yang eco-friendly, guna mendukung upaya melestarikan alam

Project Coordinator untuk SETI, Johannes Anhorn, menyampaikan program ini sudah sejalan dengan komitmen global dalam menghadapi tantangan perubahan iklim saat ini.

Fadjar Djoko Santoso selaku Vice President Corporate Communication Pertamina, juga menambahkan, proyek pengembangan bandar udara sebagai bandara ramah lingkungan adalah bukti anak usaha Pertamina dalam mewujudkan SDG’s.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.*** (Aliya Farras Prastina)

Rekomendasi