

inNalar.com – UMR (Upah Minimum Regional) menjadi acuan bagi pengusaha dalam menentukan upah minimum yang diberikan kepada pekerja.
Pada tahun 2024, Kabupaten Banjarnegara tercatat sebagai wilayah dengan UMR terendah di Indonesia.
UMR ini ditetapkan berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561 / 57 Tahun 2023 tanggal 30 November 2023.
Baca Juga: Daratan Singapura Makin Lega, 2 Pulau Indonesia Malah Menciut: Mega Proyek Ini Dilanjut Prabowo?
Dalam surat keputusan tersebut, UMR Kabupaten Banjarnegara ditetapkan sebesar Rp2.038.005 per bulan.
Hal ini menunjukan bahwa UMR kabupaten Banjarnegara lebih tinggi 4,08% dibanding tahun lalu yaitu sebesar Rp1.958.170.
Meski UMR kabupaten Banjarnegara ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, tetap saja daerah ini menjadi kota dengan UMR terendah.
Baca Juga: Sesuai PERMENPAN RB, Peserta PPPK Kemenag 2024 Tidak Lolos Seleksi Masih Diberi Kesempatan Menarik
Di balik itu semua kemudian muncul pertanyaan apa yang menyebabkan UMR kabupaten Banjarnegara menjadi yang terendah di Indonesia?
Berdasarkan data BPS kabupaten Banjarnegara memiliki rata-rata pengeluaran per kapita yang sangat tinggi yaitu sebesar Rp975.274 per 2021 lalu.
Pengeluaran per kapita ini bahkan lebih tinggi dibanding Cilacap yang memiliki UMR tertinggi di Jawa Tengah yaitu sebesar Rp830.026.
Baca Juga: UU ASN Jamin PPPK Dapat Tunjangan Pensiun, Segini Nominal yang Bakal Didapat
Dengan kata lain pengeluaran penduduk sangat berpengaruh bagi upah minimum yang ada di suatu daerah.
Selain pengeluaran per kapita beberapa faktor juga bisa menjadi pengaruh bagi upah minimum di suatu daerah seperti tingkat inflasi, kondisi ekonomi dan produktivitas tenaga kerja.
Menilik tingkat inflasi di di Jawa Tengah, daerah ini memiliki tingkat inflasi yang tinggi yaitu sebesar 1,77% persen.
Baca Juga: BRI Berikan Beasiswa dan Bantuan Sarana untuk Penyandang Disabilitas di YPAC Jakarta
Jika melihat angka inflasi kota dengan UMR tertinggi di Indonesia yaitu kota Bekasi sangat berbeda jauh.
Diketahui bahwa inflasi kota Bekasi berada di angka sebesar 3,32 persen.
Artinya tingkat inflasi pula juga berpengaruh terhadap upah minimum yang ada di suatu daerah.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Tanggapi Aduan yang Masuk ke Kanal ‘Lapor Mas Wapres’
Rendahnya inflasi di Jawa Tengah menyebabkan kabupaten dengan pengeluaran tinggi memiliki upah minimum yang relatif rendah.
Selanjutnya, menengok angka kemiskinan jumlah penduduk miskin di kabupaten Banjarnegara mencapai 150.000 Jiwa atau sekitar 16,23 persen dari total penduduknya.
Sedangkan jika menengok tingkat kemiskinan di kota dengan UMR tertinggi yaitu kota Bekasi sebesar 4,10 persen hal ini sangat berbanding terbalik.
Tingkat kemiskinan di kabupaten Banjarnegara sendiri sangat tinggi ini menandakan bahwa produktivitas penduduknya pasti juga sangat rendah.
Beberapa hal inilah yang mempengaruhi kabupaten Banjarnegara memiliki UMR terendah di Indonesia. *** (Jassinta Roid Triniti)