Update Terbaru! Gontor Keluarkan Pernyataan Resmi Terkait Kecelakaan Bus Rombongan Santri

inNalar.com – Kecelakaan bus tunggal yang dialami oleh rombongan guru baru Pondok Modern Darussalam Gontor pada (3/5/2023) menjadi luka mendalam bagi seluruh umat Islam terkhusus keluarga besar Pondok Gontor.

Bus yang sempat menyalip mobil masuk ke dalam jurang sedalam 10 m di daerah KM 5 Toboli. Kejadian ini merengut 3 nyawa guru baru Gontor dan 26 lainnya luka-luka antara ringan dan berat.

Berkenaan dengan itu, Pondok Modern Darussalam Gontor, lewat humasnya mengeluarkan pernyataan resmi sebagai bentuk tanggungjawab dan kebijakan langkah lebih lanjut.

Dalam pernyataan tersebut, pihak pondok mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan bertanggungjawab mengurus semua korban dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Resmi! Pondok Modern Darussalam Gontor Kembali Dibuka Untuk Kunjungan Umum

Mereka pun menginisiasi dilaksanakannya shalat ghoib di masjid Jami’ Pondok Modern Gontor, Ponorogo untuk para korban yang meninggal dunia.

Selain itu, wali masing-masing korban sudah dihubungi oleh pihak pondok via telepon dan video call untuk mengetahui keadaan almarhum.

Selanjutnya, pihak pondok akan mengurus seluruh proses administrasi yang dibutuhkan untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman masing-masing.

Setelah berkomunikasi dengan keluarga korban, jenazah diputuskan untuk dibawa ke rumah masing-masing yaitu Palembang, dan Riau. Adapun keluarga korban asal Manado meminta jenazah agar diantarkan ke Mamuju.

Baca Juga: Bus Rombongan Santri Ponpes Gontor Poso Kecelakaan Masuk Jurang: 3 Orang Dilaporkan Tewas

Selain itu, pihak pondok tengah mendata korban luka-luka yang mendapatkan perawatan di UGD RS Anuntaloko Parigi. Mereka juga bekerjasama dengan pihak kepolisian dan Jasa Marga untuk kepentingan lebih lanjut.

Berikut ini press release tersebut:

Official Press Release Pondok Modern Darussalam Gontor Terkait Kecelakaan Rombongan Guru Pengabdian Alumni Tahun 2023 Dalam Perjalanan Menuju Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh

Kami selaku penanggung jawab Pondok Modern Darussalam Gontor, akan menyampaikan berita duka tragedi kecelakaan bus Guru pengabdian Alumni tahun 2023.

Kami keluarga besar PMDG sangat berduka atas kejadian ini, dan turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Pihak PMDG sepenuhnya bertanggung jawab mengurus semua korban dengan proses yang sebaik-baiknya. Shalat Gaib untuk korban meninggal dunia akan digelar di Masjid Jami’ Pondok Modern Gontor, Ponorogo.

Rombongan yang berangkat dari Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Ponorogo Jawa Timur merupakan guru pengabdian PMDG yang baru saja menyelesaikan studinya tahun 2023, sejumlah 29 guru tersebut ditugaskan untuk menjadi tenaga pengajar di PMDG kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kec. Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Perjalanan dimulai dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Putra Ittihadul Ummah Poso 19.00 WITA dan dilanjutkan dengan makan malam bersama pada pukul 20.30 WITA.

Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan pada pukul 21.00 WITA menuju pondok. Dalam perjalanan ke pondok, tepat pada pukul 22.00 WITA bus carteran yang digunakan oleh para guru mengalami kecelakaan di kilometer 5 daerah Toboli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang disebabkan oleh supir yang ingin melambung mobil di depan kemudian salah berbelok ke dalam jurang.

Baca Juga: Profil dan Biodata Kim Sae Ron, Artis Kpop yang Ramai karena Kecelakaan sambil Mabuk

Dampak dari kejadian ini menimpa 29 Orang, tiga orang meninggal dunia, dan 26 lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Tiga orang yang meninggal dunia adalah Muhammad Fathir asal Manado, Gustian Erlangga asal Palembang, dan Muhammad Rizky Pratama asal Riau.

Evakuasi korban pasca peristiwa tersebut dibantu oleh tim SAR, pihak kepolisian, Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Gontor terdekat dan masyarakat setempat. Adapun korban seluruhnya di bawa ke RSUD Anutaloko Parigi Guna penanganan lebih lanjut menggunakan ambulance RSUD dan puskesmas setempat.

Untuk korban yang meninggal, Rabu malam (3/5) pihak PMDG sudah menghubungi wali masing-masing korban via telepon dan video call untuk mengetahui keadaan almarhum.

Hasil komunikasi pihak PMDG, keluarga korban meminta agar jenazah para almarhum dibawa ke rumah masing-masing yaitu Palembang, dan Riau. Adapun keluarga korban asal Manado meminta jenazah agar diantarkan ke Mamuju.

Kemudian untuk proses pengiriman jenazah, pihak PMDG akan mengurus seluruh proses administrasi yang dibutuhkan untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman masing-masing.

Ketiga korban meninggal telah diperiksa oleh dokter dan tim forensik. Kemudian, akan di lanjutkan dengan proses pemandian, pengkafanan dan menshalatkannya.

Adapun korban luka-luka, sejak tadi malam sudah mendapatkan penanganan di UGD RS Anuntaloko Parigi. Kemudian pihak PMDG masih berusaha mendata korban selamat yang mengalami luka ringan, sedang maupun berat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif, atau dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar untuk perawatan lebih lanjut. Dalam proses pendataan dan penanganan korban selamat pihak pondok telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Jasaraharja.

Demikian informasi sementara yang bisa kami sampaikan dengan tulus dan ikhlas PMDG mohon do’a kepada semua pihak untuk kemudahan serta kelancaran seluruh proses ini, kami haturkan terimakasih atas segala bantuan, do’a dan bimbingannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.***(Dadang Irsyamuddin)

 

Rekomendasi