

inNalar.com – Kelompok anak muda yang menyebut dirinya Pandawara sering membagikan konten video membersihkan sampah di sungai.
Namun baru-baru ini, mereka tidak mampu mengatasi sampah yang sudah menggunung di Sungai Citarum, Kota Bandung.
Hal itu karena keterbatasan alat dan personel yang dinilai tidak cukup mampu mengatasi sampah yang kondisinya sangat parah.
Baca Juga: Konser Coldplay Ditolak PA 212 Gegara Diduga Dukung LGBT dan Kaum Atheis di Indonesia
Ketika videonya viral dan ditonton banyak orang, warganet Indonesia pun bergotong royong membantu Pandawara lewat jalur dunia maya Twitter.
Dari video yang dibagikan oleh pemilik akun @Heraloebss, nampak sampah yang semula menggunung tinggal beberapa bagian saja.
Komandan Sektor 7 Satuan Tugas Citarum Harum, Kolonel Caj (K) Nurjanah Suat, saat memberikan laporan dalam video mengatakan akan berkomunikasi dengan pihak tertentu menyelesaikan masalah sampah di Sungai Citarum.
“Kami dari Sektor 7 pada hari Kamis (11/5/2023) pukul 13.30 WIB kami melihat sungai anak Citarum yang mengalir ke sungai Citarum, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan komunitas (Pandawara) yang telah mengkomunikasikan kepada kami,” ujarnya.
Dirinya kembali menegaskan akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar lebih bersemangat untuk membersihkan dan menjaga sungai Citarum.
“Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait yang lebih berkompeten untuk memaksimalkan informasi yang datang dari masyarakat, agar lebih bersemangat membersihkan dan menjaga Citarum harum. Citarum harum harga mati!,” tegas perempuan berbaju hijau tersebut.
Baca Juga: Fakta Menarik Piala Sudirman Mulai dari Sejarah, Skuad dan Target Timnas Indonesia
Pemilik akun @Heraloebss juga turut memberikan narasi apresiasi kepada netizen Indonesia karena berhasil menggerakkan kepedulian instansi yang berwenang.
“Terbukti lagi Kekuatan Netizen Kompak bersuara Mulai dari urusan Hukum, Korupsi hingga masalah Sampah,” tulisnya.
Apa yang terjadi dalam video tersebut juga mendapatkan reaksi dari beberapa warganet Indonesia.
“Masa kudu viral dulu,, cape bgt jadi netijen,” tulis @gyubenry.
“sepertinya pejabat lebih “takut di kuliti” netizen dari pada di penjara,” tulis @ali_vikal.
“dinas kesehatan dan dinas kebersihan atau dinas tata lingkung mungkin tolong dievaluasi oleh langsung gubernur kalo bisa, bupati masih ga yakin, bakal ada efek jera terhadap kinerja yang sangat minuss ini. jangan lupa juga untuk mengedukasi dan sosialisasikan secara menyeluruh,” tulis @muhammad_inas21.***(Faizal)