

inNalar.com – Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan tentang apa hukum orang autis yang melakukan ibadah.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan dalam perkara hukum autis yang melakukan ibadah adalah apakah dia memiliki akal atau tidak.
Kalau anak autis tersebut tidak memiliki akal, maka dia tidak memenuhi syarat melaksanakan ibadah, ujar Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Bisakah Bertemu dengan Hewan Peliharaan di Akhirat Nanti? Begini Nasibnya Menurut Ustadz Abdul Somad
Pasalnya, syarat sah sholat ialah mereka yang mukallaf dan juga balligh, maka anak autis yang tidak memiliki akal mereka tidak memenuhi syarat mukallaf .
Mukallaf adalah orang yang dibebani hukum, kata Ustadz Abdul Somad. Dia pun menyarankan bagi para orang tua yang memiliki anak yang autis agar tetap ajarkan cara beribadah yang benar untuk mereka.
Ustadz Abdul Somad pun menyarankan kepada para orang tua yang memiliki anak yang autis agar tetap bersabar.
Pasalnya, anak-anak autis adalah anak-anak istimewa yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan kebebasan di hari penghitungan amal.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa kesabaran dalam mendidik anak-anak autis yang spesial ini ganjaran pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala sangatlah besar di akhirat kelak.
Mengenai hukum anak autis dalam beribadah, menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad, mereka termasuk ke dalam orang yang tidak wajib melaksanakan ibadah sholat maupun ibadah lainnya.
Baca Juga: Jalan Terjal Manchester City Menuju Juara Liga Inggris, Nyaris Putus Asa Hadapi Dominasi Arsenal!
Pasalnya, menurut Ustadz Abdul Somad, anak autis yang tidak memiliki akal, maka mereka tidak memenuhi syarat mukallaf.
Namun, akan sangat lebih baik apabila mereka tetap diajarkan dan dibiasakan untuk melakukan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Selain itu, bagi para orang tua, Ustadz Abdul Somad berpesan agar tetap mengajarkan kebaikan-kebaikan kepada mereka agar mereka tetap tumbuh menjadi anak yang baik.
Ustadz Abdul Somad pun menyebutkan bahwa mereka lebih mulia sebab terhindar dari hisab di hari akhirat.
“Mereka adalah orang-orang yang jauh lebih mulia daripada kita, bersabarlah..,” ujar Ustadz Abdul Somad.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa meski anak autis yang tidak memiliki akal, termasuk orang yang tidak memenuhi syarat mukallaf, tetapi mereka tetap berhak mendapatkan pengajaran agama yang benar dan tepat dari orang tuanya.
Baca Juga: Resmi, Manchester City Rilis Jersey Terbaru Spesial 20th Anniversary Etihad Stadium
Hal ini dilakukan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Selain itu, Ustadz Abdul Somad pun menekankan pentingnya bersabar dalam mendidik mereka.
Menurutnya, tentu akan ada banyak rintangan yang menguji kesabaran para orang tua dalam mengajarkan berbagai kebaikan kepada mereka.
Namun, balasan Allah subhanahu wa ta’ala di akhirat jauh lebih besar dari yang kita bayangkan saat ini. Dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik anak autis.
Boleh jadi, mereka lah yang menyebabkan para orang tua dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam meraih surga-Nya.***