

inNalar.com – Mungkin banyak dari kalian yang telah familiar dengan salah satu penyakit ini, Diabetes Melitus.
Apa itu Diabetes Melitus? Diabetes Melitus merupakan penyakit yang menyerang gangguan metabolisme akut dengan multi etiologi yang mana ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi disertai dengan gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang merupakan sebab akibat insufisiensi fungsi insulin.
Di Indonesia sendiri dari tahun 2018 hingga pertengahan 2023, angka penyakit Diabetes Melitus semakin meningkat yakni mencapai angka 10 persen.
Angka penyakit Diabetes Melitus ini masih bisa berpotensi terus menanjak. Angka 10 persen tersebut menurut data terakhir riset kesehatan tahun 2018.
Menanjaknya angka penyakit Diabetes Melitus ini tentunya disebabkan oleh gaya hidup masa kini yang cenderung tidak sehat dimana semakin banyak jajanan yang sedang trend mengandung banyak gula.
Maka dari itu, penyakit ini menyerang seseorang tidak pandang usia. Penyakit ini bisa menyerang anak kecil hingga lansia tergantung dari pola hidup masing-masing.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Inilah 5 Tips Memilih Jurusan Kuliah Yang Tepat Agar Tidak Menyesal
Pada beberapa kasus, Diabetes seringkali muncul tanpa adanya gejala. Meski begitu, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai gejala kemungkinan Diabetes Melitus.
Gejala-gejala penyakit Diabetes Melitus diantaranya seperti poliuria atau sering buang air kecil, polidipsia atau sering merasakan haus, dan polifagia atau mudah lapar.
Namun, ada pula di beberapa kasus penyakit Diabetes Melitus terdapat beberapa keluhan seperti koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, pengelihatan kabur, sering kesemutan pada bagian tangan ataupun kaki.
Pada penyakit ini, terdapat dua jenis tipe. Yang pertama Diabetes Melitus Tipe 2 dan Diabetes Melitus Tipe 2.
Diabetes Melitus tipe 1 yakni ditandai dengan rusaknya organ pankreas pada saat memproduksi insulin.
Sedangkan pada Diabetes Melitus tipe 2 yaitu ditandai dengan tidak dapat bekerjanya insulin itu sendiri.
Sebenarnya, gejala kedua tipe tersebut hampir sama yakni penurunan berat badan, sering buang air kecil, pengelihatan kabur dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, jika sudah terindikasi terkena penyakit ini, baik tipe 1 maupun 2, ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter agar mendapat pengobatan yang sesuai.
Adaun beberapa cara mencegah penyakit ini menyerang tubuh kalian, diantaranya rutin berolahraga, mengatur pola makan sehat, mengurangi konsumsi gula berlebih, menjaga berat badan tetap ideal.***(Alfina Indira)