
inNalar.com – Uang kuno menjadi barang koleksi yang diincar oleh para kolektor.
Untuk memastikan uang kuno itu asli dan palsu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah menggunakan cara 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).
Baca Juga: Ciri-Ciri Uang Kertas Kuno yang Digunakan Hindia Belanda Sebelum Indonesia Merdeka
Cara ini sudah digunakan sebagai kampanye oleh pemerintah dari zaman dulu hingga sekarang.
Lalu, bagaimanakah cara membedakan duit lawas yang asli dan palsu dengan cara 3D? Berikut ini adalah caranya.
1. Dilihat
Duit asli bila dilihat memiliki detail yang sangat bagus sekali dan unik.
Baca Juga: Disebut Peninggalan Belanda, Kampung Unik di Jawa Timur Ini Terbiasa 19 Jam Tanpa Matahari
Duit asli dicetak dengan alat khusus, sehingga akan berbeda dengan alat print yang beredar di masyarakat.
Selain itu detail uang kuno ini memiliki ketebalan tinta, detail warnanya yang sama.
Jadi apabila menemukan uang kuno yang memiliki tinta meluber atau rusak dipastikan bahwa duit tersebut merupakan lembaran palsu.
Baca Juga: Kampung Galon di Cianjur, Jawa Barat ini Dikelilingi Pelangi! Desa Sejukkan Mata dan Anti Banjir
Kemudian, untuk lembaran yang tidak palsu ini juga memiliki detail garis-garis yang akan terlihat dengan menggunakan lup.
2. Diraba
Uang asli dicetak dengan kertas khusus yang berbeda dengan kertas yang beredar di masyarakat.
Sehingga apabila diraba akan terasa kasar dan sangat berbeda dengan kertas pada umumnya.
Baca Juga: Koin Kuno Bergambar Kelapa Sawit Sukses Menarik Minat Kolektor Dibanderol Rp100 Juta
Kemudian duit ini juga memiliki garis khusus untuk diraba oleh tuna netra di setiap nominal yang berbeda-beda.
Jadi tidak heran apabila ada tuna netra yang mampu membedakan uang asli dan palsu serta berapa nominal uang tersebut.
3. Diterawang
Jika diterawang uang asli akan memiliki dua macam security printing.
Security printing yang pertama terdapat watermark atau tanda air.
Setiap uang memiliki tanda air yang berbeda-beda.
Kemudian, security printing yang kedua terdapat tali dan benang pengaman apabila diterawang.