Dijuluki Manusia Ikan, Warga di Desa Unik Sulawesi Tenggara Ini Punya Kemampuan Menahan Nafas di Air

inNalar.com – Nenek moyangku seorang pelaut. Ya mungkin inilah kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan desa Mola, Sulawesi Tenggara.

Bagaimana tidak, sejak kecil, warga desa Mola Sulawesi Tenggara selalu hidup bersama laut, dan menggantungkan hidupnya di air asin.

Selain itu, dengan bermain ke desa Mola Sulawesi Tenggara maka nantinya pasti akan lebih mengenal dengan salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Bajo.

Baca Juga: Bak Taj Mahal, Masjid di Gorontalo Ini Juga Jadi Simbol Cinta Sang Sultan, Bisa Tebak Namanya?

Tidak hanya mengenal suku Bajo di Sulawesi Tenggara, karena kabupaten pada daerah ini, yaitu Wakatobi tentunya memiliki wisata alam yang bisa menyaingi Raja Ampat di Papua.

Untuk lebih mengenal suku Bajo, maka cobalah untuk kunjungi Desa Mola, Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Suku Bajo sendiri merupakan satu suku yang berasal dari Sulawesi, meskipun sebenarnya mereka hidup menyebar di atas laut.

Baca Juga: Akan Jadi Gerbang Asia-Pasifik, Jembatan Terpanjang di Sulut ini Panjangnya 1.700 m, Penghubung Kep Talaud?

Bahkan saking menyebarnya suku Bajo Sulawesi Tenggara di lautan, mereka sampai menyebar di daerah Kalimantan, Filipina, hingga Malaysia pun ada.

Dengan menggantungkan kehidupan di atas perairan, tentu desa Mola Sulawesi Tenggara ini memiliki kelebihan unik yang tidak dimiliki orang-orang pada umumnya.

Hal tersebut adalah menahan nafas serta menyelam.

Baca Juga: Heboh, Bendungan Terbesar di Jambi Ini Tingginya Capai 229 Meter! Telan Biaya hingga Rp 6,3 Triliun

Sebagai catatan, berdasarkan Medical News Today, dijelaskan jika rata-rata manusia hanya bisa menahan nafas selama 30 detik hingga 90 detik.

Akan tetapi kebanyakan warga dari desa Mola ini mampu menahan nafas selama 13 menit penuh, dan bisa menyelam hingga kedalaman 60 meter.

Dengan menyelam di kedalaman itu, bahkan warga Mola juga tidak membutuhkan bantuan kacamata renang loh.

Berdasarkan channel Youtube Zukri Fadil, dikatakan jika desa Mola dengan suku Bajo ini merupakan salah satu suku di Indonesia yang hidupnya nomaden, atau selalu berpindah-pindah.

Bagaimanapun juga mereka hidup di atas perahu, dengan menggantungkan hidupnya pada lautan.

Tentu kehidupan mereka tidak selalu ada di dalam perahu, karena mereka juga memiliki rumah.

Akan tetapi rumah tersebut tetap mereka bangun menjadi rumah apung tradisional yang berdiri di atas air.

Dengan menghabiskan kehidupan di atas air hingga memiliki kemampuan unik itulah, desa Mola suku Bajo Sulawesi Tenggara sampai memiliki julukan Gipsi Laut, atau Manusia ikan.***

Rekomendasi