

inNalar.com – Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya gempa bumi, dikarenakan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar.
Untuk meminimalisir dampak kerugiannya, diperlukan kesiapsiagaan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
Pastikan struktur tempat di mana akan dibuat bangunan tahan terhadap gempa.
Jangan membangun bangunan di atas area yang rawan gempa atau memiliki struktur tanah yang tidak kokoh.
Contohnya, jangan bangun rumah di atas atau bawah tebing.
Tempatkan benda besar atau berat di rak bawah (lantai) dan perabotan seperti kabinet, cermin, dan sebagainya yang menempel ke dinding.
Hal ini untuk menghindari agar barang tersebut tidak roboh saat terjadi gempa.
Periksa dan perbaiki atap yang rusak, agar meminimalisir tertimpa jika terjadi gempa sewaktu-waktu.
Pastikan instalasi listrik dan gas di rumah aman.
Penting mencatat nomor telepon penting dalam keadaan darurat.
Catat nomor telepon keluarga, rumah sakit, BPBD, Pemadam Kebakaran, dan intansi bantuan lain.
Ketahui juga bagaimana cara menggunakan APAR sederhana dan teknik dasar pertolongan pertama untuk keadaan darurat.
Tas siaga bencana ini diisi dengan surat-surat penting, peluit, makan dan minum seperlunya, senter, kotak P3K, dan lain-lain.
Tas ini berguna untuk keberlangsungan hidup darurat 3×24 jam pertama setelah kejadian.
Letakkan tas ini ditempat yang aman dan mudah untuk dijangkau.
Ketika kita berada di dalam bangunan cari tempat yang terhindar dari resiko tertimpa perabotan.
Kita bisa melindungi diri kita di bawah kolong meja untuk menghindari tertimpa barang.
Perhatikan juga rambu-rambu keselamatan gedung (jalur evakuasi, titik kumpul, dan letak tangga darurat).
Pastikan tempat evakuasi atau titik kumpul berada di tempat terbuka, jauh dari bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, atau sesuatu yang beresiko roboh.
Pastikan jalur evakuasi tidak terhalang oleh benda yang menyulitkan penyelamatan diri.
Jika kalian berada di dataran tinggi hindari daerah rawan longsor.***
Baca Juga: Habiskan Dana Hampir Rp 20 Triliun, Tol di Jawa Tengah Ini Punya ‘Magis’ Tahan Bencana