

inNalar.com – Masjid Agung Palembang menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Diketahui bahwa Masjid Agung Palembang di Sumatera Selatan ini telah resmi dipakai sejak tahun 1748 silam.
Masjid Agung ini merupakan salah satu fakta yang menunjukkan adanya sejarah, karena bekas peninggalan Kesultanan Palembang.
Untuk mendirikan sebuah masjid yang kini bernama Masjid Agung Palembang, dibutuhkan waktu selama 10 tahun.
Waktu pembangunan Masjid Agung Palembang di Sumatera Selatan adalah sejak tahun 1738 hingga tahun 1748, sebelum akhirnya mulai dipakai.
Proses peletakan batu pertama di Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan ini dilakukan pada tahun 1738 Masehi atau 1151 Hijriyah.
Terdapat fakta menarik dari Masjid Agung Palembang yaitu bentuknya yang kini jauh berbeda dengan pertama berdiri.
Diketahui bahwa ketika awal berdiri, Masjid Agung Palembang di Sumatera Selatan ini tidak memiliki menara.
Penambahan menara di Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan baru dilakukan pada sekitar tahun 1758 hingga 1774.
Masjid Agung Palembang sendiri memiliki gaya yang sangat khas dengan campuran beberapa negara sekaligus seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Tidak hanya itu, terdapat pula bagian yang memperlihatkan gaya khas arsitektur Eropa dan China di Masjid Agung Palembang.
Beberapa keunikan yang dimiliki oleh masjid di Kota Palembang, Sumatera Selatan ini adalah adanya 16 tiang.
Sebanyak 12 tiang digunakan untuk penopang atap, sedangkan 4 tiang lainnya digunakan untuk tiang soko guru.
Tidak hanya itu, bagian atap dari Masjid Agung Palembang di Sumatera Selatan ini berbentuk segi delapan.
Bentuk segi delapan yang ada di atap Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan menjadi simbol dari budaya Melayu.***