

inNalar.com – Jawa Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang besar layaknya daerah-daerah maju di Indonesia.
Beberapa kabupaten maupun kota di Jawa Tengah memiliki kawasan industri yang diperuntukkan untuk menunjang perekonomian di sana.
Nah, salah satu daerah di Jawa Tengah ini dikenal memiliki luas wilayah yang kecil, namun pendapatannya tinggi.
Ya, daerah yang dimaksud adalah Kota Kudus, kota ini berada di kawasan wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Di Kota Kudus Jawa Tengah terdapat salah satu perusahaan kolosal yang jadi pelopor rokok kretek di Indonesia.
Baca Juga: Bakal Peras Anggaran 10,5 Triliun, Proyek Tol di Jawa Timur ini Didalangi Perusahaan Rokok Kediri
Perusahaan yang terletak di Kudus Jawa Tengah ini didirkan pada tanggal 14 Oktober 1932.
Pendirian perusahaan rokok kretek di Kudus Jawa Tengah ini pertama kali diinisiasi oleh Tjoa Kang Hay.
Yang kemudian, dirinya menunjuk kedua menantunya untuk mendirikan perusahaan kolosal di Jawa Tengah ini.
Salah satu produk dari perusahaan rokok kretek di Kudus Jawa Tengah yang hingga kini tetap populer dikalangan petani dan nelayan adalah Minak Djinggo.
Pada musim pandemi 2020 lalu, perusahaan rokok kretek di Kudus Jawa Tengah ini pernah membidik omzet yang cukup fantastis.
Dilansir dari laman web resminya, @nojorono.com, dinyatakan bahwa pada tahun 2020 lalu perusahaan ini bidik omzet sebesar Rp 10 triliun.
Di tahun 2023 kali ini, produsen rokok kretek di Kudus Jawa Tengah ini pen meluncurkan produk barunya yang dinamai Saroja.
Perusahaan kolosal di Kudus Jawa Tengah yang bidik omxet sebesar 10 triliun rupiah tersebut adalah PT Nojorono Tobacco Internasional.
Setiap tahunnya, perusahaan rokok kretek di Kudus Jawa Tengah ini tercatat produksi sebanyak 500 batang rokok.
Produksinya yang tak sedikit, perusahaan di Kudus Jawa Tengah ini berharap produknya dapat memenuhi kriteria kebutuhan mayoritas perokok SKT di Indonesia.***
Baca Juga: Panti Asuhan Seluas 1,5 ha di Jawa Timur Ini Dirombak Jadi Perusahaan Rokok Terbesar di Indonesia