
inNalar.com – Laju dinamika industri manufaktur global seakan tidak menyurutkan minat para emiten metalurgi untuk terjun dalam arena kompetisi akuisisi saham. Perusahaan batu bara yang membasiskan area bisnisnya di Kalimantan Timur ini salah satu contohnya.
Meski begitu, kabar gembira datang dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (PT DOID), anakan perusahaan PT DOID, yakni PT Bukit Makmur Internasional (PT BUMA Internasional) yang sudah mengakarkan gurita bisnisnya di area konsesi Kalimantan Timur.
Kabar baik terbarunya adalah emiten ini telah berhasil akuisisi saham bisnis pertambangan Australia, Dawson Complex dengan nilai triliunan rupiah.
Baca Juga: Desa Unik di Hutan Garut Ini Terapkan 3 Aturan Aneh, Salah Satunya Warga Dilarang Jadi PNS
Gebrakan emiten metalurgi PT BUMA Internasional ini bukan hanya perihal ekspansi atau jangkauan pasar, tapi hal ini bisa memberi keuntungan telak bagi PT DOID sebagai aktor utama di lingkup industri batu bara dunia.
Sebagaimana diketahui, PT BUMA Internasional sebelumnya telah mengukir pembubuhan eksklusif bersama Peaboy SMC Pty. Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Peaboy Energy Corporation dalam rangka akuisisi saham sebesar 51% atau sekitar Rp 7,2 triliun.
Sebagai tambahan informasi, Dawson sendiri merupakan hasil portofolio dari Steelmaking Coal Anglo American. Kemudian, Dawson dijual kepada Peaboy SMC berdasar kerangka penjualan yang terpisah.
Baca Juga: 3 Manfaat Uang Kuno yang Memiliki Sertifikat PMG dan NGC, Kolektor Pemula Wajib Tahu!
Skema akuisisinya, perusahaan raksasa batu bara Kalimantan Timur ini akan mendanai Peaboy untuk akuisisi Australia Dewson Complex, Peaboy kemudian berperan untuk menyelesaikan transaksi dengan pihak Anglo American dengan perjanjian bersyarat.
Syarat ini adalah penyelesaian hak pre-empative dan hal lain yang menyangkut urusan ini harus segera dirampungkan.
Tidak banyak orang tahu, hak pre-empative adalah hak kontraktual untuk membeli suatu aset bagi para pemegang saham.
Baca Juga: Digunakan di Era Soeharto, 2 Koin Kuno Cetakan Emisi 1970-an Ini Paling Banyak Diburu Kolektor Loh
Ronald Sutardja, selaku Presiden Direktur PT DOID, menyebutkan bahwa langkah ini adalah suatu perwujudan nyata dari perusahaan tambang terbesar Kalimantan Timur yang memperkokoh pijakannya dalam pasar batu bara global dengan diversifikasi perseroan dan pengembangan komoditas eksposur yang epik ke tembaga dan seng.
Tidak hanya itu, PT DOID juga bisa melanjutkan rencana multi-tahunannya dengan memproses akuisisi Atlantic Carbon Group Inc yang ber-notabene sebagai produsen ultra-high-grade antrasit urutan ke-2 terbesar di United States.
Sederhananya, terobosan ini adalah suatu mahakarya progresif besutan PT DOID yang kemudian ditopang dengan jalan pengakuisisian spektakuler oleh perseroannya.
Disebutkan pula oleh Ronald bahwa akuisisi Rp 7,2 triliun ini sangat menguntungkan, terlebih jika dibandingkan dengan transaksi terbaru yang ditawarkan oleh perusahaan emiten sejenis.
Dengan gelontoran dana sebesar Rp 7,2 triliun, PT BUMA Internasional telah resmi menjadi penguasa di salah satu tambang batu bara metalurgi raksasa Dawson Complex Australia.
Secara tidak langsung, hal ini telah memperkuat posisi emiten BUMA sebagai elite dalam sektor energi gobal. ***