Bongkar Sejarah Koin Benggol Nederlandsch Indie yang Dulu Dipakai untuk Kerokan

inNalar.com – Dulu dipakai sebagai alat kerokan oleh masyarakat, ternyata koin kuno benggol memiliki sejarah yang unik.

Uang kuno masih eksis dari zaman dahulu hingga sekarang digunakan sebagai alat transaksi pembayaran yang sah.

Namun, siapa sangka jika koin jadul saat ini bisa bernilai tinggi bahkan hingga jutaan rupiah.

Baca Juga: Langka! 5 Daftar Uang Koin Kuno Indonesia Mengandung Emas yang Paling Dicari Kolektor

Oleh karena itu, tidak heran jika uang koin jadul saat ini tengah dicari-cari oleh banyak orang untuk dikoleksi.

Koin kuno biasanya menyimpan cerita sejatah yang unik. Salah satunya yaitu koin Nederlandsch Indie.

Uang kuno Nederladsch Indie atau yang kerap dikenal sebagai koin benggol di masyarakat memiliki sejarah yang unik. Sebab, koin ini dulu dipakai masyarakat sebagai alat kerokan.

Baca Juga: Jadi Perusahaan Terbesar di Indonesia, Mayoritas Saham Emiten Batu Bara Kaltim Ini Ternyata Digenggam oleh…

Lalu, bagaimana sejarah lengkap dan ciri-ciri dari koin benggol ini? Yuk, simak informasi selengkapnya.

Sejarah dan Ciri Uang kuno Benggol Nederlandsch Indie

Koin kuno benggol sangat dikenal masyarakat sebagai alat untuk kerokan pada masanya. Di masyarakat Jawa, kerokan merupakan cara sederhana yang dilakukan untuk mengatasi masuk angin.

Baca Juga: Peluang Investasi! Ini Ciri dan Filosofi UPK 75 Ribu Rupiah yang Digemari Kolektor

Punggung orang yang masuk angin digosok dengan koin kuno benggol hingga berwarna kemerahan, hal ini dipercaya bisa meredakan masuk angin.

Koin kuno ini memiliki nominal 2.5 sen Nederlandsch Indie. Alasan mengapa koin ini dipakai untuk kerokan yaitu karena bentuknya yang tebal dan besar sehingga akan “marem” orang Jawa mengatakannya atau terasa puas.

Koin ini relatif lebih besar dari pada koin pada umumnya karena berdiameter 31 mm.

Pinggiran koinnya pun mulus alias tidak bergerigi sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit saat koin bergesekan dengan kulit punggung

Namun, selain dipakai untuk kerokan uang ini juga berfungsi sebagai alat transaksi pembayaran yang sah pada zamannya. Koin benggol dicetak dari tahun 1856 sampai 1945 dan berlaki hingga tahun 1950.

Adapun ciri-ciri dari uang ini yaitu di salah satu sisinya terdapat gambar mahkota yang diatasnya bertuliskan Nederlandsch Indie dan nominal koinnya.

Sementara di sisi bagian lainnya terdapat tulisan berhuruf arab dan jawa yang bermakna 2.5 sen sesuai dengan nominal koinnya.

Koin benggol dicetak dalam jumlah yang bervariasi. Cetakan terbanyaknya yaitu pada tahun 1945 mencapai 200 juta keping. Sementara cetakan palin sedikit yaitu pada tahun 1896 hanya sejumlah 1.120.000 keping.

Cetakan pertama dan kedua dari koin kuno Nederlandsch Indie ini juga mengalami beberapa perbedaan. Di antaranya seperti perbedaan penulisan huruf arab, besar mahkota, dan besar ornamen mawarnya.

Sebagai informasi, selain koin benggol Nederlandsch Indie Pemerintah Hindia Belanda juga pernah mencetak koin sen bolong yang dicetak pada tahun 1936 sampai 1945.

Jadi, itulah sejarah dari koin benggol atau Nederlandsch Indie yang dulunya dipakai sebagai alat kerokan oleh masyarakat. ***