

inNalar.com – Dijuluki sebagai Kota Minyak, rupanya membuat Balikpapan terus ketambahan kilang minyak di daerahnya.
Salah satunya adalah pembangunan kilang minyak raksasa di Balikpapan yang dilakukan oleh Pertamina.
Untuk membangun kilang minyak tersebut, Pertamina rupanya telah mendapatkan pendanaan dari investor.
Baca Juga: 3 Pabrik Batubara Raksasa di Kalimantan Utara Gulung Tikar, Ternyata Alasannya Bukan Hutang, Tapi…
Dilansir inNalar.com dari berbagai sumber, diketahui Pertamina telah mendapatkan pendanaan proyek dari AS.
Proyek tersebut diketahui memiliki nilai investasi sebesar 3,1 miliar Dollar Amerika atau setara dengan Rp 46,2 triliun.
Pendanaan tersebut rencananya tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kapasitas kilang, namun juga kualitas minyak.
Diketahui, kilang minyak milik Pertamina ini akan dibuat lebih modern serta ramah lingkungan.
Ramah lingkungan tersebut terbukti dari rencana pembangunan kilang minyak yang dapat menurunkan emisi karbon.
Selain itu, daya proses kilang Balikpapan direncanakan dapat memproses semua jenis crude dengan harga lebih murah dan efisien.
Pembangunan kilang minyak ramah lingkungan pertama di Kalimantan Tersebut rupanya terus berlangsung meski dihantam oleh Pandemi COVID-19.
Sayangnya, pembangunan kilang minyak di Balikpapan ini tergolong memiliki tingkat kesulitan tinggi.
Hal tersebut dikarenakan pengerjaan proyek yang berdampingan dengan pengoperasian kilang existing.
Kesulitannya bisa diibaratkan seperti pembangunan gerbong kereta yang baru di saat kereta sedang melaju kencang.
Pembangunan kilang minyak yang modern dan juga ramah lingkungan ini didasari oleh keinginan meningkatkan pengolahan minyak menjadi 360.000 barel/hari.
Pemerintah juga bermaksud meningkatkan kualitas minyak mentah agar BBM yang dihasilkan setara dengan Euro V.
Untuk saat ini, perluasan kilang di Balikpapan tersebut telah mencapai 72 persen dan dapat diujikan pada tahun 2024.
Diharapkan, keberhasilan Proyek RDMP Kilang Balikpapan tersebut dapat memberikan dampak positif untuk ketahanan energi nasional.***