Obat-obatan Kimia Minggir Dulu! Kampung Herbal Nginden di Jawa Timur Ini Jadi Apotek Unik Warga Surabaya

InNalar.com – Sudah tahu kampung unik di Jawa Timur (Jatim) yang kini menjadi apotek herbalnya warga Surabaya? Ternyata, di tengah kota metropolitan juga masih ada yang alami-alami, loh! 

Sesuai julukannya, kampung unik ini tidak hanya menawarkan pemandangan dedaunan hijau yang menyegarkan mata dan merefresh pikiran, tetapi juga menawarkan berbagai obat-obatan alami. 

Jika penasaran dengan lokasinya, Kampung Herbal Nginden ini berada di Gang VII, RT/RW 09/05 Kelurahan Ngiden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur (Jatim). 

Baca Juga: Bongkar Sejarah Koin Benggol Nederlandsch Indie yang Dulu Dipakai untuk Kerokan

Jika berangkat dari pusat Kota Surabaya, jaraknya sekitar 8 KM dengan waktu tempuh sekitar 25 menitan, baik melalui Jalan Ngagellewat maupun Jalan Raya Gubeng. 

Melansir laman pasarsurya.goid, pada Kamis (19/12), warga Kampung Herbal Nginden sudah membudidayakan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sejak lama, tetapi hitungan aktifnya mulai dari 2015.

Uniknya, warga setempat menanam tumbuhan obat bukan di lahannya masing-masing, tetapi di tanah aset Pemerintah Kota (Pemkot) seluas 3.500 M2, yang dulunya merupakan rawa-rawa. 

Baca Juga: Langka! 5 Daftar Uang Koin Kuno Indonesia Mengandung Emas yang Paling Dicari Kolektor

Pada saat masih rawa-rawa, tempat tersebut dihuni oleh berbagai jenis hewan termasuk serangga, sehingga banyak masyarakat setempat yang terserang penyakit DBD (Demam Berdarah).

Atas kreativitas dan izin dari pemerintah setempat, kemudian rawa-rawa tersebut disulap menjadi tempat yang lebih layak dan dimanfaatkan untuk bercocok tanam. 

Proses tanam, mulai dari pembibitan dilakukan secara swadaya masyarakat dan setiap warga mendapatkan tugas masing-masing dalam proses budidaya tersebut. 

Baca Juga: Jadi Perusahaan Terbesar di Indonesia, Mayoritas Saham Emiten Batu Bara Kaltim Ini Ternyata Digenggam oleh…

Pada 2014, tanaman obat yang dibudidayakan berjumlah 172 jenis, dan semakin bertambah dari tahun ke tahun, hingga kini, totalnya sudah mencapai 200 jenis. 

Di antaranya yaitu kunyit, temu lawak, sinom, jahe, lengkuas, serai, empon-empon dan lain sebainya, yang kebanyakan berfungsi mengobati dan menjaga imunitas tubuh. 

Seiring berjalannya waktu, tanaman herbal tidak hanya diracik untuk mengobati masyarakat setempat, mereka juga mengolah menjadi produk minuman yang dititipkan ke warung-warung. 

Selain itu, bibit-bibit tanaman herbalnya juga dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) sehingga menambah income pendapatan penduduk setempat. 

Kemudian, banyak juga masyarakat di luar Surabaya yang berkunjung ke sana. Bahkan, sering kali turis pun datang sengaja untuk belajar pembibitan tanaman, loh! menarik kan? 

Informasi selanjutnya yang tidak kalah unik, yaitu adanya kebijakan yang disepakati bersama, agar masing-masing warga sekitar menanam tumbuhan obat minimal sebanyak 5 jenis. 

Tentunya, budidaya ini juga didukung oleh Dinas Pertanian setempat yang membekali ilmu tentang cara pengolahan tanaman, agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. 

Di samping itu, melansir laman resmi Kampung Herbal Nginden, masyarakat juga meningkatkan kualitas lingkungan, agar bebas dari sampah sehingga menjadi semakin bersih dan sehat. 

Berkali-kali, kawasan unik ini juga ikut serta dalam berbagai event lomba yang diselenggarakan perusahaan lokal maupun lembaga pemerintah, dan berhasil menyabet predikat terbaik. 

Pada 2016, dusun mengikuti lomba Tanaman Bejo, pada tahun itu pula mereka berpartisipasi dalam lomba Surabaya Green and Clean dan dilanjutkan pada 2017 hingga 2018.

Tak hanya itu, kawasan unik ini juga ikut dalam acara internasional yakni UCLG ASPAC 2018 dan Start up Nations Summit Surabaya 2018. Wah, keren sakali ya. 

Tentunya, dengan berbagai pelatihan dan pengalaman, dusun di Surabaya ini semakin berkembang hingga fokus kampung wisata cerdas berbasis partisipasi masyarakat. 

Selain itu, di dusun ini terdapat paguyuban pusaka budaya yang menjadi wadah pengembangan kesenian tradisional di Jawa Timur (Jatim). Seperti karawitan, tari remo, barong dan lainnya. 

Biasanya, paguyuban ini tampil dalam acara-acara sakral seperti halnya penyambutan tamu, 17 agustusan, acara tahunan, dan lain sebagainya. 

Adapun dalam rangka pengembangan dan pelestarian kesenian, di sana terdapat Pendopo Pusaka Budaya yang difasilitasi dengan berbagai alat keseniannya, agar masyarakat yang berminat dapat belajar. 

Selain itu, terdapat juga Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang dibangun oleh swadaya masyarakat, yang pada awalnya hanya dipakai untuk acara-acara pertemuan warga. 

Bahkan, bangunannya mengalami berbagi tahap renovasi dan koleksi buku-buku bacaannya juga semakin dilengkapi, guna meningkatkan literasi masyarakat di sana. 

Demikian itulah informasi mengenai Kampung Herbal Ngiden yang menjadi apotek herbalnya Surabaya, penuh prestasi dan inovasi. Tertarik untuk berkunjung? ***